Bali Segera Terima Kedatangan Internasional Termasuk dari China, UAE, Jepang, Korea Selatan, Qatar
Kompas dunia | 4 Oktober 2021, 22:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pulau Bali segera mengizinkan kedatangan langsung dari China, Jepang, dan Korea Selatan. Hal ini menyusul meredanya wabah Covid-19 memungkinkan Indonesia semakin melonggarkan pembatasan, seperti dilansir Bloomberg, dikutip dari Straits Times, Senin (04 /10/2021).
Pengunjung asing dari Selandia Baru, Qatar, dan Uni Emirat Arab juga segera dapat memasuki Indonesia melalui Bandara Internasional Ngurah Rai mulai 14 Oktober, kata Luhut Panjaitan, menteri koordinator investasi dan urusan maritim yang bertanggung jawab atas respons terhadap pandemi Covid-19 di Indonesia.
Hanya bandara Jakarta dan Manado yang saat ini terbuka untuk kedatangan internasional.
Pembukaan kembali Bali tertunda beberapa kali ketika Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, berjuang untuk menghadang wabah virus corona.
Ketika pemerintah Indonesia meningkatkan pengujian dan mempercepat vaksinasi, jumlah kasus dan kematian Covid-19 kini telah turun ke level terendah dalam lebih dari setahun.
Indonesia dilaporkan sudah kembali memproses aplikasi visa di luar negeri dan mengizinkan lebih banyak jenis izin masuk, sementara mensyaratkan mutlak adanya bukti vaksinasi penuh Covid-19.
Pelancong internasional perlu dikarantina selama delapan hari sebelum mereka bisa keluar di jalanan.
Baca Juga: PPKM kembali Diperpanjang, Ini Poin Penyesuaian Aturan Terbaru 5-18 Oktober 2021
Badan pengawas obat dan makanan pemerintah, yang dikenal sebagai BPOM, dan kementerian kesehatan sedang meninjau obat antivirus Molnupiravir yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi multinasional Amerika Merck & Co dan mitra Ridgeback Biotherapeutics LP untuk mengobati Covid-19, dan mengharapkan hasilnya pada akhir tahun kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara yang sama.
Pemerintah kini mengizinkan pusat kebugaran dan restoran di bioskop untuk dibuka kembali dengan kapasitas terbatas dan protokol kesehatan yang ketat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Straits Times