Catat! Selain Tambah Rudal S-400, Turki Juga akan Beli Jet Tempur dan Kapal Selam Terbaru dari Rusia
Kompas dunia | 2 Oktober 2021, 14:47 WIBISTANBUL, KOMPAS.TV - Turki mempertimbangkan lebih banyak langkah bersama dengan Rusia di industri pertahanan, termasuk untuk jet tempur dan kapal selam. Demikian dikatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo an, Kamis (30/9/2021), sehari setelah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dilansir Daily Sabah.
Kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan, Erdogan mengatakan pembicaraan dengan Putin di resor Laut Hitam Sochi pekan lalu difokuskan pada langkah-langkah yang akan memperdalam kerja sama pertahanan antara Turki dan Rusia, termasuk kemitraan untuk pembuatan dan pemeliharaan mesin pesawat tempur, jet tempur, dan kapal selam.
“Kami berkesempatan untuk membahas secara komprehensif langkah-langkah apa yang harus diambil dalam produksi mesin pesawat, langkah-langkah apa yang harus diambil terkait jet tempur,” katanya seraya menambahkan langkah-langkah lain dapat mencakup pembangunan kapal dan kapal selam.
Erdogan menambahkan Rusia juga dapat terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir kedua dan ketiga Turki. Sementara Putin menyarankan pengembangan platform untuk peluncuran luar angkasa.
“Kami berbicara dengan Presiden Putin tentang membangun dua pembangkit nuklir lagi, selain Akkuyu. Dia setuju untuk menangani masalah ini,” kata Erdogan.
Akkuyu adalah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama Turki yang sedang dibangun oleh perusahaan energi nuklir negara Rusia, Rosatom, di provinsi Mersin selatan.
Kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama tahun 2010 dan memulai pembangunan pada 2018. Unit awal PLTN Turki itu ditargetkan selesai pada Mei 2023.
Tiga unit yang tersisa akan mulai beroperasi pada akhir 2026, dengan laju satu unit per tahun sehingga pada akhirnya memiliki total kapasitas terpasang 4.800 megawatt (MW).
Setelah selesai, pembangkit ini diharapkan dapat menghasilkan 35 miliar kilowatt-hour (kWh) listrik per tahun dan akan memenuhi sekitar 10% kebutuhan listrik domestik.
PLTN ini diperkirakan akan memiliki masa pakai 60 tahun dengan perpanjangan 20 tahun dan akan menghasilkan energi bebas karbon sepanjang waktu.
Baca Juga: Erdogan Pertimbangkan Beli Lebih Banyak Rudal Pertahanan Udara Rusia Meski Diancam Amerika Serikat
Pernyataan Erdogan itu dikeluarkan seminggu setelah dia mengulangi niat Ankara untuk memperoleh batch baru sistem rudal pertahanan udara canggih S-400.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Daily Sabah