Jadi Rebutan untuk Bentuk Koalisi, Dua Partai Jerman Adakan Pertemuan
Kompas dunia | 29 September 2021, 21:08 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Dua pemimpin partai yang meraih suara terbesar ketiga dan keempat di Pemilu Jerman menggelar pertemuan pada Rabu (29/9/2021). Dua partai ini, Partai Hijau dan Demokrat Bebas (FDP), memegang posisi kunci untuk menentukan kanselir pengganti Angela Merkel.
Pasalnya, Pemilu Jerman pada September hanya menghasilkan kemenangan tipis bagi Partai Sosial Demokrat (SPD). Partai yang mengusung Olaf Scholz sebagai kandidat kanselir itu hanya berselisih 1,6 persen suara dengan aliansi Union, gabungan Persatuan Demokrat Kristen (CDU) dan Persatuan Sosial Kristen (CSU) yang sebelumnya menguasai parlemen.
Hasil tersebut membuat kontribusi Partai Hijau dan FDP dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan mayoritas. Siapa pun yang menerima aliansi dua partai ini akan berhak menentukan kanselir penerus Angela Merkel.
Baca Juga: Kandidat Kanselir Partai Pemenang Pemilu Jerman Akan Berupaya Koalisi dengan Partai Hijau dan FDP
Dua partai tersebut akhirnya memutuskan saling berembuk terlebih dulu sebelum menyambut tawaran koalisi.
Partai Hijau dan FDP sendiri dikenal memiliki haluan yang saling berlawanan. Meskipun bersepakat pada sejumlah isu, mereka memiliki pandangan dan pendekatan berbeda terhadap berbagai isu termasuk ekonomi dan krisis iklim.
Beberapa dekade belakangan, Partai Hijau cenderung dekat dengan SDP yang menang pemilu. Sedangkan FDP cenderung dekat dengan blok Union yang membawa Merkel berkuasa selama 16 tahun.
Pada Rabu (29/9), dua pemimpin partai itu, yakni Annalena Baerbock (Partai Hijau) dan Christian Lindner (FDP) mengunggah foto mereka di media sosial Instagram.
“Dalam rangka mencari pemerintahan baru, kami mencari satu sikap dan berupaya menjembatani hal-hal yang memisahkan kami—dan bahkan menemukan sejumlah perbedaan baru. Masa yang menarik,” tulis Baerbock di Instagram-nya.
Kedua partai dilaporkan akan menggelar pertemuan lebih besar pada Jumat (1/10) mendatang.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press