> >

Salurannya di Jerman Ditutup oleh YouTube, Pemred Rusia Berang dan Nyatakan Perang

Kompas dunia | 29 September 2021, 19:44 WIB
Russia Today, atau RT, jaringan televisi internasional Rusia. Pada Rabu (29/9/2021), YouTube telah menghentikan aktivitas saluran ini atas dugaan informasi yang salah terkait pandemi Covid-19. (Sumber: Google )

BERLIN, KOMPAS.TV – YouTube telah menghentikan aktivitas saluran jaringan televisi internasional Rusia, RT, di Jerman.

Langkah itu diambil atas dugaan penyebaran informasi yang salah terkait pandemi Covid-19 oleh saluran penyiaran Rusia tersebut.

YouTube, yang dimiliki Google, menyatakan pada hari ini, Rabu (29/9/2021) telah menghentikan dua saluran.

Situs berbagi video itu menyatakan dalam sebuah surel bahwa RT DE telah menerima ‘teguran’ karena mengunggah materi yang melanggar standar YouTube tentang kesalahan informasi Covid-19. Sebagai konsekuensinya, pengunggahan materi video saluran itu ditangguhkan.

“Selama penangguhan ini, RT DE mencoba menghindari pembatasan ini dengan menggunakan saluran YouTube lain untuk mengunggah videonya,” imbuh YouTube seperti dilansir dari Associated Press, “yang mengakibatkan kedua saluran ditutup karena melanggar ketentuan penggunaan YouTube.”

Baca Juga: Dianggap Menyesatkan, YouTube Hapus Postingan Video Presiden Brasil Jair Bolsonaro Terkait Covid-19

Lewat pesan di aplikasi Telegram, Pemimpin Redaksi RT Margarita Simonyan menyebut langkah itu sebagai ‘perang media sejati’ oleh Jerman terhadap Rusia.

“Saya menantikan negara asal saya melarang Deutsche Welle dan media Jerman lainnya di Rusia tanpa penundaan, serta menutup kantor ARD dan ZDF,” kata Simonyan, merujuk pada stasiun televisi publik utama Jerman. “Belum lagi sanksi di YouTube.”

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan akan meminta badan pemerintah terkait untuk melakukan tindakan pembalasan terhadap media Jerman dan YouTube.

Pihak Kemlu Rusia juga menambahkan bahwa langkah semacam itu “tak cuma tepat, tetapi juga perlu”.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU