Fotografer yang Viral karena Pukul Demonstran yang Terluka, Akhirnya Ditangkap Polisi
Kompas dunia | 24 September 2021, 10:11 WIBASSAM, KOMPAS.TV - Seorang fotografer di India akhirnya ditangkap Kepolisian Assam setelah videonya menganiaya demonstran yang terluka, viral di media sosial.
Fotografer bernama Bijay Shankar Baniya itu terekam memukul seorang demonstran yang tergeletak dan tengah terluka.
Insiden tersebut terjadi saat demonstrasi yang berujung kerusuhan di area Dholpur Gorukhuti di Distrik Darrang, Negara Bagian Assam, Kamis (23/9/2021).
Baniya diketahui adalah fotografer profesional yang disewa oleh pemerintah distrik untuk mendokumentasikan penggusuran di wilayah itu.
Baca Juga: Penasihat CDC Rekomendasikan Vaksin Booster Hanya untuk Manula
Kerusuhan terjadi di Dholpur Gorukhuti setelah polisi dan petugas pemerintah distrik mencoba menggusur para pemukim yang berusaha memprotes aksi pemerintah.
Dikutip dari India Today, sejumlah demonstran melempari para petugas dengan batu dan menyerang mereka dengan senjata tajam.
Polisi kemudian melepas tembakan untuk perlindungan diri, yang mengakibatkan dua warga tewas.
Menurut kepala polisi Darrang, Sushanta Biswa Sarma, setidaknya ada sepuluh orang yang cedera dari kedua belah pihak.
Pada video yang viral, terlihat Bojay Shankar Baniya memukul seorang demonstran yang terkena tembakan.
Baca Juga: Mengharukan, Bocah 12 Tahun Ini Minta Izin Vaksinasi ke Pengadilan supaya Bisa Kunjungi Neneknya
Di rekaman itu terlihat polisi menembaki target yang tak terlihat di belakang pohon.
Baniya kemudian terlihat berlari di belakang seorang demonstran hingga pihak keamanan mengepungnya.
Saat itu, Baniya keluar dari pengepungan tersebut, namun kemudian kembali.
Ia melompat ke tubuh demonstran yang cedera dan memukulnya dengan sesuatu yang ia lihat ada di dekatnya.
Polisi kemudian terlihat meminta Baniya untuk pindah, sementara lengan kiri demonstran tersebut sempat terangkat sebelum kemudian jatuh dengan lingkaran merah darah.
Kabarnya, demonstran tersebut mengalami luka tembak di dada.
Sementara itu, Pemerintah Assam telah memerintahkan penyelidikan Yudisial, di bawah kepemimpinan seorang pensiunan Hakim Pengadilan Tinggi Gauhati, atas insiden penembakan yang terjadi di Dolphur Gorukhuti.
Seperti dilaporkan The Wire, penggusuran tersebut dilakukan untuk mengusir perambah ilegal dari tanah yang ingin diambil alih oleh pemerintah negara bagian.
Baca Juga: Pakistan Desak Dunia untuk Tidak Mengisolasi Afghanistan
Tanah tersebut rencananya akan menjadi proyek pertanian negara bagian.
Pemerintah lokal sebelumnya telah memberikan surat pemberitahuan penggusuran untuk para warga, Rabu (22/9/2021).
Pihak pemerintah sendiri mengungkapkan janjinya bahwa warga desa akan mendapat rehabilitasi sebelum melakukan penggusuran.
Pihak kepolisian mengungkapkan sembilan anggotanya terluka karena diserang dengan batu oleh warga.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : India Today/The Wire