Organisasi Cendekiawan Muslim Internasional Minta Taliban Bentuk Pemerintahan yang Adil
Kompas dunia | 20 September 2021, 22:00 WIBDOHA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (International Union of Muslim Scholars/IUMS) Ali Al-Qaradaghi meminta Taliban, yang kini menguasai Afghanistan, membentuk pemerintahan yang adil.
“Dr Al-Qaradaghi telah merekomendasikan kepada pemerintah (Afghanistan) memprioritaskan pembentukan pemerintahan yang adil yang akan menjadi model dari Islam yang adil dan Islam yang rahmat,” kata IUMS melalui sebuah pernyataan, Minggu (20/9/2021), seperti dilansir dari Middle East Monitor.
Sebelumnya, Presiden IUMS Ahmed Raissouni beserta Al-Qaradaghi menerima delegasi dari kantor politik Taliban di Doha, Qatar.
“Delegasi (Afghanistan) dipimpin Sher Muhammad Abbas Stanikzai, wakil menteri di Kementerian Luar Negeri Emirat Afghanistan,” bunyi pernyataan IUMS.
Dalam pertemuan tersebut, Raissouni menawarkan bantuan di bintang pendidikan, politik, dan ekonomi.
Baca Juga: Solidaritas untuk Pelajar Perempuan Afghanistan, Pelajar Pria Tolak Sekolah
Sementara itu, Juru Bicara Taliban yang juga Deputi Menteri Kebudayaan dan Informasi pemerintahan sementara Emirat Islam Afghanistan Zabihullah Mujahid, mengecam serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan sepuluh warga sipil termasuk tujuh anak-anak di Kabul, akhir Agustus lalu.
“Ini bukan satu-satunya pelanggaran yang dilakukan oleh AS. Sudah 20 tahun mereka menyebabkan warga sipil gugur di Afghanistan,” kata Zabihullah kepada media pemerintah China, China Media Group, Minggu, seperti dikutip dari media lokal Afghanistan, Ariana News.
“Mereka sudah menyerang rumah-rumah warga sipil beberapa kali, dan kecerobohan dan persekusi terhadap rakyat Afghanistan terbaru yang mereka lakukan ini mengakibatkan sepuluh anggota keluarga termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua tewas dalam serangan udara ke daerah permukiman,” kata Zahibullah.
Dia mengatakan AS harus mempertanggungjawabkan perbuatan-perbuatannya di masa lalu.
Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Middle East Monitor/Ariana News