Kata Siswi Menengah Afghanistan yang Tidak Bisa Kembali Bersekolah
Kompas dunia | 19 September 2021, 10:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Taliban memberikan pernyataan tidak adanya murid putri dalam pembukaan sekolah di Afghanistan.
Dilansir dari BBC pada Minggu (19/9/2021) Mujahid mengatakan mereka tengah merapatkan isu ini dan akan segera memberikan detil pembagian gurunya.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid Bakhtar menyatakan, kelas bagi murid putri tingkat menengah akan segera dibuka.
Baca Juga: Taliban Dirikan Kementerian Khutbah, Bimbingan, Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Maksiat
Berdasarkan pengumuman yang dikeluarkan kementerian pendidikan setempat, semua murid laki-laki dan guru pria harus kembali ke sekolah tingkat menengah pada Sabtu (18/9).
Sekolah tingkat menengah di sana diperuntukkan bagi murid berusia 13 sampai 18 tahun, dan kebanyakan diterapkan secara segregasi.
Selain itu, Mujahid menerangkan milisi membahas masalah transportasi bagi murid putri untuk kelas di atasnya.
Sementara itu salah satu orangtua dan anaknya mengeluhkan kebijakan ini.
"Saya begitu khawatir akan masa depan saya," ujar salah satu siswi, yang bercita-cita menjadi pengacara.
Dia mengatakan, setiap hari dia bangun dan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri mengapa dia masih hidup.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV