Iklan Kecantikan di China Dikritik, Dinilai Memicu Kecemasan
Kompas dunia | 14 September 2021, 14:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Surat kabar milik pemerintah China, People's Daily, menurunkan artikel yang mengeritik maraknya iklan kecantikan di negara tersebut.
Dalam tulisan itu dikatakan, sejumlah iklan membuat klaim yang berlebihan atau palsu dan dituding sangat meresap di benak masyarakat.
Surat kabar itu juga mengatakan sejumlah iklan mengaitkan ketampanan dengan "kualitas tinggi", "ketekunan" dan "kesuksesan", mengarang cerita tentang "operasi plastik mengubah nasib seseorang", dan mendistorsi persepsi publik tentang estetika.
Iklan dan promosi semacam itu bertebaran di mana-mana, dari poster di halte bus dan kereta bawah tanah hingga promosi di media sosial dan acara televisi.
Baca Juga: Dubai Demam Kloning Unta untuk Balap Unta dan Kontes Kecantikan Unta
Layanan dalam iklan itu mempromosikan operasi seperti membuat mata lebih lebar atau hidung lebih mancung. Dua layanan itu termasuk yang paling populer.
Namun, para penyedia layanan dikritik karena gagal memperingatkan klien mereka tentang adanya risiko dalam operasi semacam itu.
Tidak heran, seorang influencer media sosial berusia 33 tahun pada Juli meninggal akibat komplikasi, setelah menjalani operasi sedot lemak yang gagal.
Media pemerintah China itu pun mengatakan penertiban iklan tentang operasi, prosedur dan perawatan kecantikan adalah hal yang "penting dan mendesak"
Kritik terhadap bisnis ini muncul setelah pemerintah China bertindak keras terhadap beberapa sektor industri, dari teknologi hingga pendidikan dan properti.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/ANTARA