> >

Diburu Taliban, Pilot Angkatan Udara Afghanistan Mengungsi ke UEA

Kompas dunia | 13 September 2021, 16:19 WIB
Pejuang Taliban duduk di sebuah truk pickup di bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis (9/9/2021) (Sumber: Associated Press)

TASHKENT, KOMPAS.TV - Pilot angkatan udara Afghanistan mulai meninggalkan Uzbekistan untuk menuju Uni Emirat Arab pada Minggu (12/9/2021). Para pilot ini telah berada di Uzbekistan sekitar satu bulan usai Kabul dikuasai Taliban.

Taliban, yang mendongkel pemerintah dan mendeklarasikan "Emirat Islam Afghanistan", dilaporkan memburu pilot-pilot itu dan menuntut dikembalikannya pesawat militer yang mereka bawa.

Sebagaimana dilaporkan VOA, para pilot itu menyeberang ke Uzbekistan beberapa jam sebelum Kabul jatuh ke tangan Taliban pada 15 Agustus 2021. Mereka membawa serta keluarga dalam 46 pesawat dan helikopter.Total ada 585 personel militer Afghanistan dan keluarga yang kabur ke Uzbekistan.

Kelompok pengungsi ini segera dihentikan angkatan udara Uzbekistan dan dipaksa mendarat di Termez, kota dekat perbatasan. Setelah beberapa minggu, para pilot tersebut dilaporkan mulai kekurangan bahan makanan dan obat-obatan.

Baca Juga: Qatar Kirim Delegasi Tingkat Tinggi ke Afghanistan, Bertemu PM Taliban

Taliban mendesak pemerintah Uzbekistan untuk menyerahkan para pilot tersebut beserta kendaraan militer yang dibawa. Sebanyak 22 pesawat dan 24 helikopter milik angkatan udara Afghanistan disebut berada di Uzbekistan, termasuk pesawat tempur ringan A-29 dan helikopter Black Hawk UH-60.

Para pilot ini merupakan hasil didikan Amerika Serikat (AS) dan negara itu disebut menjembatani pengungsian mereka ke Uni Emirat Arab. AS enggan pesawat-pesawat militer itu dikuasai Taliban.

"Saya harap kita punya rencana untuk memastikan bahwa pesawat militer yang mereka [pilot Afghanistan] bawa menemukan jalan untuk kembali ke Amerika Serikat," kata John Herbst, eks duta besar AS untuk Afghanistan sebagaimana dikutip VOA.

Keberadaan para pilot tersebut selama ini menimbulkan ketegangan antara Taliban dan Uzbekistan. Uzbekistan sendiri disebut mendesak AS untuk bertindak demi menghindari ketegangan dengan negara tetangganya.

Baca Juga: Taliban Dituduh Blokade Makanan dan Eksekusi Mati Warga Panjshir

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU