AS Berencana Buka Konsulat Untuk Palestina di Yerusalem, Israel Lontarkan Peringatan
Kompas dunia | 3 September 2021, 15:36 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Rencana Amerika Serikat (AS) untuk membuka Konsulat untuk Palestina di Yerusalem ditentang keras oleh Israel.
Menurut Israel rencana tersebut adalah ide buruk dan bisa mengacaukan pemerintahan Perdana Menteri Naftali Bennet.
Pada Pemerintahan Donald Trump, AS memang menunjukkan dukungan terhadap Israel dengan mengakui Yerusalem menjadi Ibu Kota negara Zionis itu.
Namun, Presiden AS saat ini, Joe Biden telah berjanji untuk mengembalikan hubungan AS dengan Palestina, serta solusi dua negara.
Baca Juga: Taliban Merasa Dikhianati Usai Temukan Pesawat Canggih yang Ditinggalkan Militer AS Telah Dirusak
Pada Mei lalu, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken mengumumkan AS akan membuka kembali konsulat tersebut yang sudah ditutup sejak 2019.
Konsulat yang berlokasi di Yerusalem Timur, sebelumnya berperan sebagai kantor otonom yang mengawasi hubungan diplomatik dengan Palestina.
“Kami berpikir itu ide buruk. Yerusalem adalah Ibu Kota Kedaulatan Israel dan hanya Israel, oleh sebab itu saya pikir itu ide buruk,” kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dikutip dari Al-Jazeera.
“Kami tahu bahwa pemerintahannya (Biden) memiliki cara pandang berbeda, namun karena ini terjadi di Israel, kami yakin mereka akan mendengarkan kami,” ucapnya.
Sementara itu, pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasel Abu Youssef mengaku sudah memperkirakan penolakan Israel.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Al-Jazeera