Lebih dari 30 Anak-anak Asal California Masih Terjebak di Afghanistan
Kompas dunia | 2 September 2021, 06:28 WIBSAN DIEGO, KOMPAS.TV – Lebih dari 30 anak-anak asal California, Amerika Serikat (AS), masih terjebak di Afghanistan. Anak-anak itu dan keluarga mereka pergi ke Afghanistan untuk bertemu dengan kerabat mereka, hanya beberapa minggu sebelum Taliban merebut kekuasaan.
Sejumlah anak-anak yang masih terjebak di Afghanistan ini dilaporkan oleh sekolah mereka masing-masing yang berada di San Diego dan Sacramento.
Sekolah mereka mengatakan telah melakukan kontak dengan anak-anak tersebut dan mereka khawatir telah dilupakan oleh pemerintah AS. Para pejabat mengatakan pada Rabu (1/9/2021) bahwa beberapa dari anak-anak itu lahir di AS dan merupakan warga negara AS.
Sebagian besar anak-anak dan keluarga mereka mendapatkan visa imigran khusus yang diberikan kepada warga Afghanistan yang bekerja kepada pemerintah AS atau militer AS selama dua dekade terakhir. Mereka kemudian menetap di AS. Namun pada musim semi lalu, mereka kembali ke Afghanistan untuk mengunjungi kerabat mereka.
Baca Juga: Uni Eropa Tawarkan Bantuan Dana untuk Negara Tetangga yang Tampung Pengungsi Afghanistan
Beberapa keluarga mengatakan kepada sekolah bahwa mereka telah berusaha untuk naik pesawat di Bandara Kabul, namun tidak bisa melewati pos pemeriksaan Taliban atau melalui kerumunan warga Afghanistan yang memenuhi bandara selama beberapa minggu terakhir. Hingga kemudian AS mengakhiri upaya evakuasi dan menarik pasukannya pada Senin (30/8/2021) lalu.
Di Sacramento, tercatat 27 siswa di wilayah mereka yang masih terjebak di Afghanistan.
"Angka-angka ini terus berubah dengan cepat," kata Raj Rai, juru bicara distrik sekolah di Sacramento seperti dikutip dari The Associated Press.
"Kami percaya bahwa beberapa dari keluarga ini mungkin dalam perjalanan keluar dari Afghanistan, karena kami belum dapat menghubungi sebagian dari mereka dalam beberapa hari terakhir."
Rai mengatakan distrik itu bekerja dengan pejabat terpilih untuk membantu keluarga tersebut meninggalkan Afghanistan.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV