Taliban Batasi Penarikan Uang, Warga Kabul Ramai-Ramai ke Bank
Kompas dunia | 30 Agustus 2021, 21:45 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Warga Afghanistan berkumpul di luar bank di Kabul untuk menarik uang setelah Taliban membatasi penarikan dana.
Pada Sabtu (28/8/2021) lalu, Taliban memerintahkan bank-bank untuk kembali beroperasi dan menerapkan batas penarikan uang sebesar 20.000 Afghani atau sekitar Rp3,3 juta.
Seorang warga Kabul, Shah Agha, berharap pembukaan bank akan membuka kembali lapangan pekerjaan bagi rakyat.
“Situasi pekerjaan nol karena bank dan pasar tutup. Kami menyerukan kepada Emirat Islam untuk membangun perekonomian Afghanistan sesegera mungkin,” ujarnya seperti dilansir media lokal, Ariana News.
Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan pejabat-pejabat yang akan mengoperasikan institusi-institusi penting termasuk kementerian kesehatan, pendidikan, dan bank sentral, telah ditunjuk.
Dia berharap guncangan ekonomi yang menghantam mata uang Afghani akan mereda.
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Gabungan, Guru Pria Juga Tak Boleh Mengajar Murid Perempuan
Harga-harga kebutuhan pokok di Afghanistan seperti tepung, minyak, dan beras melonjak. Di sisi lain, nilai mata uang setempat justru merosot hingga membuat tempat-tempat penukaran mata uang di Pakistan, negara tetangga Afghanistan, menolak mata uang Afghani.
Pada hari yang sama, terjadi unjuk rasa di depan kantor Médecins Sans Frontières (MSF) atau Doctors Without Borders di Kabul. Unjuk rasa dilakukan oleh sejumlah dokter dan tenaga medis yang dikontrak oleh MSF.
Mereka meminta masyarakat internasional terutama pejabat-pejabat MSF untuk menyediakan suaka dan tidak meninggalkan mereka begitu saja.
Penulis : Edy A. Putra Editor : Fadhilah
Sumber : Ariana News