Rusia Mendadak Putuskan Evakuasi Seluruh Warganya dari Afghanistan, Pertanda Buruk?
Kompas dunia | 26 Agustus 2021, 05:35 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi seluruh warganya dari Afghanistan. Empat pesawat militer Rusia mengevakuasi warga Rusia dan warga negara lainnya dari Kabul hari Rabu (25/08/2021) atas perintah Presiden Vladimir Putin, saat Moskow menggelar latihan militer yang melibatkan pasukan tanknya di negara tetangga Tajikistan, seperti dilansir The Straits Times, Rabu.
Penerbangan evakuasi seluruh warga Rusia itu menandai perubahan sikap Rusia yang mendadak terhadap Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.
Duta Besar Rusia untuk Afghanistan sebelumnya memuji perilaku Taliban dan mengatakan kelompok itu, yang masih secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris di Rusia, membuat Kabul lebih aman dalam 24 jam pertama mereka menguasai Kabul daripada di bawah otoritas sebelumnya.
Tetapi Kremlin mengatakan hari Rabu bahwa situasinya sangat tegang dan, mengutip kehadiran Negara Islam di Afghanistan serta Taliban, Rusia mengatakan ancaman teroris saat ini dan ke depan "sangat tinggi".
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan sedang mengevakuasi lebih dari 500 orang dari Afghanistan, termasuk warga Rusia, Belarus, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Ukraina.
Keluarnya Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan adalah masalah keamanan bagi Moskow, yang melihat Afghanistan sebagai sayap pertahanan selatannya dan khawatir akan penyebaran Islamisme radikal.
Baca Juga: Rusia Umumkan Turki Beli Tambahan Peluru Kendali S-400, Turki Pastikan Sekutu NATO Khawatir
Moskow memperkuat pangkalan dan kekuatan militer di Tajikistan, di mana Rusia mengadakan latihan bersama selama satu bulan.
Rusia tampaknya belajar dari intervensi gagal Uni Soviet di Afghanistan pada 1980an dan menyatakan tidak ada rencana mengerahkan angkatan bersenjatanya di sana.
Pada hari Rabu, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah mengerahkan sejumlah tank T-72 ke pegunungan Tajikistan untuk latihan menembak sasaran jarak jauh, menurut laporan kantor berita Interfax.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Straits Times