Taliban Tolak Perpanjangan Waktu Evakuasi di Bandara Kabul, Amerika Serikat Kebut Penerbangan
Kompas dunia | 24 Agustus 2021, 01:51 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Taliban menyatakan tidak akan menyetujui perpanjangan misi evakuasi dari Afghanistan, kata juru bicara organisasi militan itu kepada saluran berita Inggris Sky News, Senin (23/08/2021) seperti dilansir Daily Sabah.
“Jika Amerika Serikat atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya: tidak. Atau akan ada konsekuensinya,” kata Suhail Shaheen, anggota delegasi Taliban di Doha, ibu kota Qatar.
"Ini adalah garis merah. Presiden (AS) (Joe) Biden mengumumkan bahwa pada 31 Agustus mereka akan menarik semua pasukan militer mereka. Jadi jika mereka memperpanjangnya, itu berarti mereka memperluas pendudukan sementara tidak perlu untuk itu."
Shaheen menambahkan, "Itu akan menciptakan ketidakpercayaan di antara kita. Jika mereka berniat melanjutkan pendudukan, itu akan memancing reaksi."
Shaheen menjelaskan kerumunan besar di Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai ada di sana dengan harapan untuk keluar dari kemiskinan di Afghanistan. Dia menyatakan ketakutan akan penindasan oleh Taliban digunakan sebagai dalih dan tidak berdasar.
Menurut Deutsche Presse-Agentur (DPA), ia menggambarkan laporan serangan balas dendam gerilyawan Taliban terhadap wartawan, mantan pegawai pemerintah dan kolaborator lainnya sebagai "semua berita palsu."
Setiap insiden akan diselidiki. Mereka yang bersalah akan dimintai pertanggungjawaban, katanya.
Baca Juga: Taliban : Ini Yang Terjadi Jika Amerika Belum Tarik Pasukannya Tanggal 31 Agustus dari Afghanistan
Biden mengatakan hari Minggu bahwa diskusi militer sedang berlangsung tentang kemungkinan perpanjangan pengangkutan udara melampaui batas waktu 31 Agustus.
“Harapan kami adalah kami tidak perlu memperpanjang, tetapi diskusi (tentang) itu ada,” katanya, menunjukkan kemungkinan bahwa Taliban akan diajak berkonsultasi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press/Deutsche Presse-Agentur/Sky News