> >

Pemerintah Vietnam Perketat Lockdown di Kota Ho Chi Minh, Tentara Dikerahkan

Kompas dunia | 23 Agustus 2021, 23:22 WIB
Ho Chi Minh, Vietnam, memberlakukan lockdown super ketat mulai Senin, 23 Agustus 2021 dengan aturan yang melarang semua orang keluar rumah. (Sumber: Straits Times)

HO CHI MINH, KOMPAS.TV - Pemerintah Vietnam memperketat karantina wilayah atau lockdown di Ho Chi Minh City. Tentara mulai dikerahkan untuk berjaga dan menegakkan aturan mulai Senin (23/8/2021) waktu setempat.

Ho Chi Minh kini menjadi pusat penularan wabah Covid-19 terparah di Vietnam. Pemerintah pun menerapkan pembatasan pergerakan di kota terbesar Vietnam itu sejak awal Juli 2021.

Kini, aturan makin ketat saat jumlah kasus Covid-19 terus meningkat. Pekan lalu, otoritas setempat mengatakan bahwa penegakan aturan lockdown masih belum tegas.

Baca Juga: Panik di Kota Ho Chi Minh Vietnam Jelang Lockdown dan Larangan Keluar Rumah

Saat ini, Vietnam mencatat 358.456 kasus Covid-19 dengan sekurangnya 8.666 pasien meninggal dunia. Padahal, Vietnam berhasil mengendalikan wabah tahun lalu.

Lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini tak lepas dari penularan di Ho Chi Minh. Kota itu menyumbang lebih dari 180 ribu atau setengah dari total kasus Covid-19 nasional.

Bahkan, Ho Chi Minh mencatatkan 80% persen total kematian akibat Covid-19 Vietnam dengan 7.010 pasien Covid-19 tewas sejauh ini.

Sebagian besar kasus Covid-19 di Vietnam saat ini memang bersumber dari Ho Chi Minh dan provinsi-provinsi industri di sekitarnya. Virus Covid-19 varian Delta mengamuk di sana sejak akhir April 2021.

Lockodown lebih ketat pun mulai berlaku Senin hari ini. Masyarakat tak boleh meninggalkan rumah, bahkan untuk membeli makanan.

Pemerintah menerjunkan tentara untuk membantu penanganan Covid-19 dengan berjaga di sepenjuru kota.

Media pemerintah menyiarkan gambar-gambar tentara bersenjata menjaga pos-pos pemeriksaan di sejumlah titik.

Selain itu, tentara bertugas mengantarkan makanan ke rumah warga kota, sesuai pantauan saksi.

Tanggung jawab itu muncul menyusul kepanikan masyarakat yang memborong makanan di toko-toko swalayan pada akhir pekan lalu usai mengetahui aturan lockdown terbaru.

Baca Juga: Pidato Perdana, Ismail Sabri Tekankan Kebersamaan dan Ajak Oposisi Tangani Covid-19 di Malaysia

Pemerintah pada Jumat mengatakan akan mengirim 130.000 ton beras dari gudang-gudang pemerintah ke Ho Chi Minh dan 23 kota/provinsi lain.

Masyarakat di distrik Phu Nhuan dan Go Vap mengaku telah menerima paket sembako berisi beras, daging, ikan, dan sayuran dari tentara.

Vietnam menerima kiriman 501.600 dosis vaksin AstraZeneca dari Polandia dan donasi 200.000 dosis vaksin Sinopharm dari China pada Senin.

Secara total negara itu telah mengamankan 23 juta dosis vaksin Covid-19. Namun baru 1,8 persen dari 98 juta penduduknya yang sudah divaksinasi penuh.

Di sisi lain, pemerintah Vietnam juga mengirimkan 14.600 dokter dan perawat ke Ho Chi Minh dan sekitarnya pada pekan lalu.

Kementerian Kesehatan Vietnam mengerahkan para nakes itu untuk membantu fasilitas kesehatan yang kewalahan menangani pasien Covid-19 yang bertambah.

Sementara, pasien Covid-19 dengan gejala penyakit ringan atau tanpa gejala diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca Juga: China Imbau Warganya yang Berada di Afghanistan Menggunakan Pakaian dan Adat Istiadat Islam

 

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU