Saat Disekap Sebelum Tewas Dipenggal, Noor Sempat Meminta Ibunya Mengirimkan Sejumlah Uang
Kompas dunia | 10 Agustus 2021, 09:51 WIBISLAMABAD, KOMPAS.TV – Penyelidikan kasus pembunuhan terhadap Noor Mukadam (27), putri mantan diplomat Pakistan yang tewas dipenggal pada akhir Juli lalu, mengungkap temuan lain. Saat meninggalkan rumah dua hari sebelum dibunuh, Noor membawa uang dalam jumlah besar.
Melansir The News, orang tua Noor menginformasikan pada polisi bahwa Noor membawa uang dalam jumlah besar saat meninggalkan rumah pada 18 Juli malam.
Noor juga sempat menelepon ibunya dan meminta untuk dikirimkan sejumlah uang lagi. Polisi mengatakan, Noor sempat berbicara dengan ibunya selama 3 menit melalui ponsel pada 19 Juli sebelum ia dibunuh.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Terhadap Noor Mukadam, Putri Diplomat Pakistan yang Tewas Dipenggal
Sumber di kepolisian Pakistan, mengutip pernyataan informal dari ayah Noor, menyebut, Noor kemudian meminta sopirnya untuk mengantarkan uang sejumlah 700.000 rupee Pakistan (sekitar Rp61 juta) untuk Noor yang tengah berada di rumah tersangka, Zahir Jaffer, teman lelakinya.
Namun, sopir Noor saat itu hanya bisa mengantarkan uang sejumlah 300.000 rupee Pakistan (sekitar Rp26,2 juta). Saat sopir Noor memberi tahu bahwa ia sudah berada di depan pintu rumah tersangka, Noor menolak keluar rumah. Melalui ponselnya, ia berpesan pada sang sopir agar menyerahkan uang pada tukang masak di rumah itu, dan kembali pulang setelahnya.
Polisi telah menyita sebuah pistol dan sebuah pisau dari tersangka.
Sebelumnya, dua orang teman Noor dan Zahir sempat datang ke rumah tersangka dan meminta Zahir untuk melepaskan Noor yang disekap. Namun, Zahir membantah bahwa Noor tengah bersamanya. Sejumlah sumber mengungkap, Zahir sempat bertanya pada teman-temannya tentang apakah ia akan ditangkap jika ia membunuh seseorang, mengingat ia juga seorang warga negara Amerika Serikat (AS). Ini mengindikasikan bahwa pembunuhan terhadap Noor sudah direncanakan.
Baca Juga: Ini Motif Tersangka Pemenggalan Noor Mukadam yang Miliki 2 Kewarganegaraan
Pada Sabtu (7/8/2021), Daily Times melaporkan, polisi juga menahan seorang pegawai Therapy Works. Usai pembunuhan, Zahir sempat menyerang dan melukai Amjad, salah seorang pegawai Therapy Works, dengan sebuah pisau.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The News/Daily Times