> >

Dokter Bedah yang Menolak Bekerja dengan Junta Militer Myanmar Tewas Tertular Covid-19 di Penjara

Kompas dunia | 9 Agustus 2021, 17:14 WIB
Dr Maung Maung Nyein Tun tewas karena Covid-19, Minggu (8/8/2021) setelah tertular di penjara seusai dirinya menolak bekerja dengan junta militer Myanmar. (Sumber: The Irrawaddy)

MANDALAY, KOMPAS.TV - Seorang dokter bedah yang juga pengajar, Dr Maung Maung Nyein Tun, dilaporkan tewas karena Covid-19 setelah tertular di penjara, Minggu (8/8/2021).

Maung Maung yang merupakan pengajar di Departemen Bedah Universitas Kesehatan Mandalay ditangkap oleh junta militer pada 13 Juni lalu.

Ia ditangkap bersama istrinya, Dr Swe Zin Oo. Keduanya ditangkap dengan dakwaan setelah melakukan mogok kerja sebagai tanda protes terhadap junta militer.

Mereka pun didakwa dengan hasutan berdasarkan Bagian 505-A KUHP, karena menolak bekerja di bawah rezim militer.

Baca Juga: Diperkirakan dan Zaman Es 28.000 Tahun Lalu, Jasad Anak Singa Ditemukan Utuh dan Berbulu

Junta militer mengubah Bagian 505-A pada pertengahan Februari dan banyak pendukung pro-demokrasi didakwa dengan KUHP itu.

Siapa pun yang terbukti bersalah akan dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun.

Pihak junta juga menuduh keduanya memiliki hubungan dengan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), pemerintah bayangan yang melawan junta.

Dikutip dari The Irrawaddy, ibu dari Maung Maung Nyein Tun mengonfirmasikan bahwa putranya tewas setelah terjangkit Covid-19.

Sang istri juga dikabarkan tengah menderita Covid-19 setelah tertular di penjara.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : The Irrawaddy


TERBARU