> >

Alibaba Diguncang Skandal Pemerkosaan Karyawati

Kompas dunia | 9 Agustus 2021, 12:53 WIB
Alibaba Group Holding memecat seorang manajer yang dituduh melakukan pemerkosaan terhadap karyawati perusahaan, seperti dilansir Bloomberg, Senin, (09/08/2021). (Sumber: AP Photo)

BEIJING, KOMPAS.TV - Alibaba Group Holding memecat seorang manajer yang dituduh memperkosa karyawati perusahaan sebagai langkah menahan kemerosotan lebih lanjut dari peristiwa viral di media sosial mengenai keluhan seorang karyawati yang mengaku diperkosa. 

Bloomberg dalam laporannya, Senin (09/08/2021), menyebutkan bahwa keluhan yang viral itu juga menyingkap tabir "masalah" dalam budaya pemimpin dalam perusahaan e-commerce China tersebut.

Pemimpin dalam divisi baru bisnis Alibaba, Lo Yonghe bersama kepala sumber daya manusia bahkan telah mengundurkan diri dengan dalih salah menangani insiden itu. Padahal Li Yonghe baru ditunjuk bulan lalu untuk memimpin divisi pengawasan terhadap sebagian besar bisnis non-ritel Alibaba mulai dari pengiriman makanan hingga perjalanan.

Tuduhan penyerangan seksual ini muncul pertama kali pada 2 Agustus lalu dari karyawati bersangkutan. Dalam memo internal dari yang dilihat Bloomberg News, Chief Executive Officer Daniel Zhang mengatakan bahwa telah menemukan tantangan sistemik dengan mekanisme perusahaan.

Insiden Alibaba itu yang melibatkan klien eksternal dan beberapa eksekutif dalam acara minum-minum di timur laut negara itu, dianggap menyingkap kekeliruan perlakuan terhadap pekerja perempuan di seluruh perusahaan China. Sekaligus memperlihatkan gagalnya gerakan #MeToo sebagai perlawanan terhadap adanya kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja, bahkan di Silicon Valley atau pun di tempat lain.

Baca Juga: Dianggap Langgar Aturan Persaingan Usaha, Pemerintah China Denda Alibaba 2,8 Miliar Dollar AS

Zhang, dalam memo panjang "before dawn", menggambarkan luapan emosi yang muncul di intranet Alibaba dan berjanji untuk meningkatkan perlindungan bagi perempuan di seluruh perusahaan, sambil menekankan perbaikan atas kegagalan dalam aturan.

"Di balik keprihatinan mendalam semua orang tentang insiden itu, bukan hanya simpati dan kepedulian terhadap rekan yang trauma, tetapi juga kesedihan yang luar biasa atas tantangan dalam budaya Alibaba," tulis Zhang, yang menandatangani memo "sebelum fajar." "Insiden ini merupakan penghinaan bagi semua Aliren. Kita harus membangun kembali, dan kita harus berubah."

Alibaba bersama kepolisian menyelidiki kasus ini berdasarkan akun karyawati yang mengunggah mengenai insiden itu, setelah membuat laporan secara internal. Karyawati itu mengaku bosnya masuk kamar hotelnya dan memerkosanya, dalam keadaan mabuk setelah minum-minum dengan klien di Kota Jinan. Sang pelaku mengakui melakukan tindakan intim dengan karyawati itu dan penegak hukum akan menentukan ada tidaknya pelanggaran hukum dalam kasus tersebut.

Kasus perkosaan dan pelecehan itu trending di Sina Weibo, platform media sosial terpopuler di China. Tanda pagar "Alibaba" terkait berita itu dibaca 2 miliar kali selama sepekan yang lalu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Straits Times/Antara


TERBARU