Presiden AS Joe Biden Sebut Serangan Siber Bisa Picu Perang di Dunia Nyata
Kompas dunia | 28 Juli 2021, 20:18 WIBWASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi peringatan bahwa serangan dunia maya yang marak di Amerika Serikat dapat menyebabkan perang betulan di dunia nyata dengan kekuatan besar.
Komentar Biden itu menyoroti apa yang dilihat Washington sebagai ancaman yang makin meningkat atas serangan siber oleh Rusia dan China.
Keamanan siber menjadi agenda utama pemerintahan Biden setelah serangkaian serangan tingkat tinggi terhadap berbagai lembaga di Amerika Serikat seperti perusahaan manajemen jaringan SolarWinds, perusahaan Colonial Pipeline, perusahaan pemrosesan daging JBS, dan perusahaan perangkat lunak Kaseya.
Serangan siber merugikan Amerika Serikat lebih bahaya dari sekadar peretasan, beberapa bahkan memengaruhi pasokan bahan bakar dan makanan di beberapa bagian Amerika Serikat.
"Saya pikir kemungkinan besar kita akan berakhir, jika kita berakhir dalam perang nyata dengan kekuatan besar - itu akan menjadi konsekuensi dari pelanggaran dunia maya dengan konsekuensi besar," kata Biden dalam pidatonya saat mengunjungi Kantor Direktur Intelijen Nasional, seperti dilansir Antara, Rabu (28/07/2021).
Baca Juga: Joe Biden Ancam Vladimir Putin jika Rusia Tak Hentikan Serangan Siber ke AS
Selama pertemuan puncak 16 Juni di Jenewa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Biden membagikan daftar infrastruktur penting yang dianggap Amerika Serikat terlarang bagi aktor negara-bangsa.
Sejak itu, anggota senior tim keamanan nasional pemerintahan Biden melakukan kontak terus-menerus dengan pejabat senior Kremlin mengenai serangan dunia maya di Amerika Serikat, kata Gedung Putih.
Biden juga menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh China, merujuk pada kata-kata Presiden Xi Jinping "yang sangat serius untuk menjadikan China kekuatan militer paling kuat di dunia, serta ekonomi terbesar dan paling menonjol di dunia pada pertengahan 2040-an."
Selama pidatonya, Biden berterima kasih kepada anggota badan intelijen Amerika Serikat seraya menekankan kepercayaannya pada pekerjaan yang mereka lakukan dan mengatakan dia tidak akan memberikan tekanan politik pada mereka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Antara