Sejumlah Dokter Kontrak di Malaysia Gelar Unjuk Rasa, Tuntut Kesetaraan
Kompas dunia | 26 Juli 2021, 23:35 WIBSUNGAI BULOH, KOMPAS.TV - Ratusan dokter junior di rumah sakit Malaysia yang dikelola pemerintah melakukan pemogokan. Para dokter kontrak ini menuntut kondisi yang lebih baik, karena negara itu menghadapi wabah virus corona terburuk.
Mengenakan pakaian hitam dan memegang tanda dengan slogan-slogan termasuk "gaji yang setara, hak yang setara, kesempatan yang setara", dan "kami adalah spesialis masa depan Anda", mereka memprotes fasilitas medis nasional Malaysia.
Para dokter muda itu terikat kontrak untuk jangka waktu tertentu. Mereka mengatakan perawatan negara atas keamanan dan kesejahteraan terhadap mereka lebih buruk daripada staf tetap atau PNS pemerintah, bahkan ketika para dokter kontrak itu berada di garis depan perang melawan Covid-19.
Mereka mengeluhkan kurangnya keamanan kerja, tunjangan yang buruk dan sangat sedikit yang akhirnya ditawari posisi permanen.
"Kami ingin hak yang sama, menjadi dokter permanen," kata seorang petugas medis di rumah sakit pemerintah yang merawat pasien virus di luar Kuala Lumpur.
"Kami pasti tidak akan berada di sini jika kami diperlakukan dengan adil. Kami harus diapresiasi atas apa yang kami lakukan," kata dokter yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada wartawan, seperti dilaporkan France24, Senin, (26/07/2021)
Baca Juga: Didakwa Korupsi, Mantan Menpora Malaysia Syed Saddiq Bersumpah Akan Bersihkan Nama Baiknya
Petugas medis dengan status kontrak itu tampil di antara puluhan orang yang ambil bagian dalam aksi di rumah sakit yang berlangsung sekitar setengah jam itu.
Media lokal Malaysia melaporkan beberapa ratus tenaga dokter kontrak berpartisipasi di seluruh Malaysia, tetapi beberapa dokter mengeluh mereka diancam oleh polisi dan staf rumah sakit senior dalam upaya untuk menghentikan protes dan unjuk rasa.
Mereka yang terlibat mengatakan dokter senior mengambil alih tugas mereka sebelum mereka keluar, untuk memastikan perawatan pasien tidak terganggu sama sekali.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24