Taliban Bersedia Damai asal Presiden Afghanistan Lengser
Kompas dunia | 24 Juli 2021, 03:35 WIBAkhir pekan lalu, Abdullah memimpin delegasi tingkat tinggi ke Doha, Qatar untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Taliban. Pertemuan itu diakhiri dengan janji gelaran pembicaraan lebih lanjut dan perlindungan lebih besar terhadap rakyat sipil dan infrastruktur.
Shaheen menyebut pembicaraan itu sebagai awal yang baik. Namun, tegasnya, permintaan gencatan senjata selama Ghani masih berkuasa sama saja meminta penyerahan diri Taliban.
“Mereka tidak ingin rekonsiliasi, tapi penyerahan diri,” kata Shaheen.
Sebelum gencatan senjata apa pun, kata Shaheen, “Harus ada kesepakatan soal pemerintahan baru yang dapat diterima oleh kami dan rakyat Afghanistan lainnya. Setelah itu, baru tidak akan ada perang.”
Lebih lanjut Shaheen memaparkan, di bawah pemerintahan baru ini, perempuan akan diperbolehkan bekerja, sekolah dan berpartisipasi dalam politik. Namun, mereka harus mengenakan hijab, atau kerudung kepala. Perempuan juga tak diwajibkan didampingi oleh kerabat lelaki saat meninggalkan rumah.
Para komandan Taliban di distrik-distrik yang dikuasai juga telah diperintahkan untuk tetap membiarkan universitas, sekolah dan pasar beroperasi seperti semula, termasuk dengan partisipasi perempuan dan gadis.
Baca Juga: Viral Video Taliban Eksekusi 22 Tentara Komando Afghanistan yang Sudah Menyerah
Kendati begitu, beredar laporan dari sejumlah distrik yang jatuh ke tangan Taliban bahwa Taliban memberlakukan pembatasan ketat terhadap perempuan. Taliban juga dikabarkan membakar sekolah-sekolah. Sebuah video yang viral juga menunjukkan Taliban menembaki puluhan tentara komando Afghanistan yang menyerah di utara Afghanistan.
Shaheen menyatakan, Taliban tak berencana merebut Kabul dengan operasi militer. Namun, ia menekankan, Taliban bisa melakukan itu, mengingat banyak distrik di Afghanistan telah dikuasai Taliban.
Shaheen juga menegaskan, keberhasilan Taliban menguasai mayoritas distrik tak melulu melalui perang, tapi juga negosiasi.
“Distrik-distrik yang jatuh ke tangan kami dan pasukan militer yang bergabung dengan kami, (sebagian besar) melalui mediasi, pembicaraan,” katanya.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press