Ini Dampak Ngebutnya Brasil Vaksinasi Covid-19 untuk Warganya
Kompas dunia | 15 Juli 2021, 23:04 WIBRIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV - Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan kematian akibat Covid-19 di Brasil turun berkat kemajuan dalam program vaksinasi, demikian disampaikan Oswaldo Cruz Foundation (Fiocruz) Brasil pada Rabu (14/7), seperti dilansir Xinhua, Kamis, (15/07/2021).
Dalam buletin mingguannya terkait pandemi, fasilitas penelitian medis yang didanai pemerintah federal itu menyebutkan untuk pertama kalinya sejak Desember, tidak ada negara bagian di Brasil yang melaporkan unit perawatan intensif (Intensive Care Unit/ICU) dengan tingkat okupansi di atas 90 persen.
Namun, empat negara bagian masuk dalam kategori "zona kewaspadaan kritis" dengan tingkat okupansi ICU di atas 80 persen, meliputi Santa Catarina (82 persen), Goias dan Parana (masing-masing 81 persen), serta Distrik Federal (80 persen).
Sebagian besar wilayah Brasil masuk dalam kategori "zona kewaspadaan menengah" dengan tingkat okupansi ICU 60 hingga 80 persen.
Sementara tujuh negara bagian masuk dalam kategori kewaspadaan rendah dengan tingkat okupansi di bawah 60 persen, termasuk Acre yang tingkat okupansinya hanya 24 persen.
Baca Juga: Brasil Tembus Setengah Juta Kematian Akibat Covid-19, 2.000 Orang Meninggal Setiap Hari
"Vaksin terutama efektif dalam mencegah kasus serius," kata Fiocruz, yang mendesak dilanjutkannya aturan jaga jarak sosial (social distancing), penggunaan masker, dan kebersihan, serta menyerukan agar seluruh warga mengikuti vaksinasi.
"Kemungkinan munculnya varian-varian yang berpotensi mengurangi efektivitas dari vaksin yang tersedia sangat relevan dan tidak dapat diabaikan," imbuh Fiocruz.
Selama tiga pekan berturut-turut, angka kematian akibat Covid-19 turun meski tetap berada di level yang tinggi, dengan rata-rata lebih dari 46.000 kasus infeksi dan 1.300 kematian per hari pada pekan lalu.
Tingkat kematian berkisar di angka 3 persen, yang tergolong tinggi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Xinhua