50 Tahun Kematian Jim Morrison, Makamnya di Paris Prancis Dipenuhi Peziarah
Kompas dunia | 4 Juli 2021, 08:57 WIBPARIS, KOMPAS.TV — Paris pada Sabtu menjadi satu-satunya tempat bagi para penggemar berat Jim Morrison, seorang penyair yang juga penyanyi sangat berpengaruh tahun 1970an yang karyanya masih mempengaruhi seniman musik hingga saat ini.
Lima puluh tahun setelah kematiannya pada usia 27, pecinta musik rock dari Prancis dan seluruh dunia datang ke pemakaman Pere-Lachaise di timur Paris di mana pentolan The Doors itu dimakamkan.
Associated Press melaporkan pada Sabtu, (07/03/2021) waktu Paris, banyak yang membawa lilin dan poster, serta beberapa orang membakar dupa di dekat makamnya saat polisi berjaga di dekat mereka.
“Jim dan The Doors adalah pahlawan kami sejak kami masih kecil. Merupakan suatu kehormatan untuk berada di sini dan merayakan peringatan 50 tahun kematiannya hari ini,” kata Dutuar Platzek.
Penggemar berusia 50 tahun itu melakukan perjalanan dari Halle, Jerman, bersama teman masa kecilnya Mathias Barthel. Kedua berkawan itu belum pernah kembali ke pemakaman Pere-Lachaise selama lebih dari 25 tahun.
Baca Juga: Buku Lirik dan Kumpulan Puisi Jim Morrison akan Dirilis Juni 2021
Tahun demi tahun, tempat itu telah menjadi pusat ziarah bagi para penggemar Morrison, yang dikenal karena liriknya yang gelap, rambut ikal, celana kulit, tatapan tajam setajam silet, dan penampilan panggung teatrikal saat bernyanyi.
Seniman bernama asli James Douglas Morrison itu bersama The Doors menciptakan beberapa hits besar antara tahun 1965 dan 1971. Termasuk Light My Fire, Hello I Love You, Touch Me, People are Strange, dan Riders on the Storm.
Seorang pengunjung bernama Michelle Campbell masih berusia 21 saat Morrison wafat tahun 1971, saat itu Michelle sedang belajar fotografi dan tinggal di Texas, Amerika Serikat.
Peringatan "3 Juli" pertamanya, atau peringatan kematian Morrison, terjadi pada 1989. Saat itu, kuburan Morrison tidak bernisan dan seorang penggemar membuatkan makam Morrison sebuah nisan dari salib kayu.
Sejak itu dia pindah ke Paris dan datang ke Pere-Lachaise hampir setiap tahun, mengambil foto makam Morrison dan para penggemarnya, banyak di antara mereka akhirnya menjadi teman.
“(Seperti) orang duduk-duduk di sofa di apartemen seseorang, bukan kuburan, hanya berbicara dan bertemu satu sama lain,” kenangnya.
"Itu benar-benar indah ... Saya masih datang sebanyak yang saya bisa karena itu selalu sangat indah," sambungnya.
Colleen Amblard berkendara tujuh jam dari kampung halamannya di Domancy, di Pegunungan Alpen Prancis, untuk mengunjungi makam itu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV