Angka Kematian Covid-19 Kembali Tembus Rekor Harian Tertinggi, Rusia Belum Pilih Lockdown
Kompas dunia | 2 Juli 2021, 21:26 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Kasus penularan Covid-19 di Moskow, Rusia terus meningkat. Pada Jumat (2/7/2021), hari ke-4 selama berturut-turut, otoritas Rusia kembali mencatat rekor kematian harian tertinggi sebanyak 679 jiwa. Rekor angka kematian harian tertinggu sebelumnya, sebanyak 672 jiwa, tercatat pada Kamis (1/7/2021).
Kendati begitu, melansir Associated Press, Kremlin bersikukuh tak akan mengambil jalan lockdown sebagai solusi.
Selama beberapa pekan terakhir, Rusia berjuang menangani lonjakan kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 di tengah lamban dan rendahnya tingkat vaksinasi di negara itu.
Baca Juga: Rusia Torehkan Jumlah Kematian Covid-19 Harian Tertinggi, Moskow Berlakukan Pembatasan Baru
Kasus penularan harian telah meningkat lebih dari dua kali lipat bulan lalu, meroket dari sekitar 9.000 pada awal Juni, menjadi lebih dari 20.000 kasus pada pekan ini.
Pada Jumat (2/7/2021), gugus tugas virus corona melaporkan 23.218 kasus penularan baru. Moskow dan sekitarnya, juga St Petersburg, menyumbang hampir setengah dari seluruh kasus baru itu.
Namun, seperti diungkap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pihak berwenang tidak mendiskusikan lockdown sebagai solusi. “Tak seorang pun menginginkan lockdown,” kata Peskov pada para wartawan dalam konferensi telepon harian, Jumat.
Kendati begitu, Peskov mengakui bahwa situasi Covid-19 di sejumlah wilayah di Rusia saat ini “menegangkan”. “Supaya (lockdown) tetap tak menjadi bahan diskusi, kita semua harus divaksinasi sesegera mungkin,” katanya.
Para pejabat Rusia menyalahkan peningkatan kasus Covid-19 lemahnya tindakan pencegahan, peningkatan varian yang lebih menular dan lambannya tingkat vaksinasi.
Meskipun Rusia termasuk salah satu negara pertama yang mengumumkan dan menyebarkan vaksin Covid-19, namun hanya sekitar 23 juta orang – atau sekitar 15 persen dari total populasi Rusia sebanyak 146 juta jiwa – yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV