2.000 Tahanan Dibebaskan, Militer Myanmar Disebut Lakukan Pencitraan
Kompas dunia | 1 Juli 2021, 21:48 WIBYANGON, KOMPAS.TV - Keputusan militer Myanmar membebaskan sekitar 2.000 tahanan yang mereka lakukan setelah kudeta dipandang sebagai sebuah pencitraan.
Hal itu diungkapkan oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah organisasi nonprofit yang berbasis di Thailand.
Mereka mengatakan pembebasan tahanan itu direkayasa untuk memberi kesan bahwa tindakan keras militer telah mereda.
“Acara hari ini dimaksudkan seolah-olah telah terjadi relaksasi dalam penindasan militer. Bukan itu masalahnya,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari CNN.
Baca Juga: Pemerintah Myanmar Dilaporkan Mengancam akan Tuntut Media Asing yang Sebut Mereka "Junta Militer"
Militer Myanmar telah melepaskan 2.000 tahanan pada Rabu (30/6/2021) di Yangon, dan di antara mereka adalah para jurnalis yang ditangkap.
Sedangkan menurut Juru Bicara Militer Myanmar, Zaw Min Tun, sebagian besar lainnya didakwa karena hasutan untuk melakukan demonstrasi.
“Total dari 2.296 orang telah dibebaskan. Mereka ambil bagian dari demonstrasi, tetapi tak memiliki peranan pemimpin. Mereka tak berpartisipasi pada aksi kekerasan,” ujarnya kepada The Irrawaddy.
Wartawan portal berita Myanmar Now, Kay Zon Nway menjadi salah satu yang dibebaskan setelah 124 hari ditahan.
Sedangkan The Irrawaddy melaporkan enam orang jurnalisnya juga dibebaskan secara bersama-sama.
Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV