Korut Kembali Dilanda Krisis Pangan, Harga Pisang Mencapai Rp648.000 Per Kilogram
Kompas dunia | 23 Juni 2021, 16:56 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV- Korea Utara kembali dilanda krisis pangan. Meskipun sempat mengelak, Pemimpin Korut Kim Jong-un akhirnya mengakui negaranya sedang menghadapi kekurangan pangan. Hal itu ia katakan dalam rapat pleno komite pusat Partai Buruh pekan lalu.
"Situasi pangan masyarakat sekarang semakin tegang karena sektor pertanian gagal memenuhi rencana produksi biji-bijian (gandum) akibat kerusakan akibat topan tahun lalu,” kata Kim seperti dikutip dari BBC News, Rabu (23/06/2021).
Dalam laporan BBC News, harga sejumlah bahan pangan di Korut naik gila-gilaan. Harga pisang mencapai 45 dollar AS atau sekitar Rp 648.900 per kg, harga jagung sekitar Rp40.000 per kilogram, sebungkus teh hitam dijual seharga 70 dollar AS atau sekitar Rp1 juta, dan sebungkus kopi seharga 100 dollar AS atau sekitar Rp1,4 juta.
Baca Juga: Keciduk Nonton Drakor "Penthouse", 4 Pemuda Korea Utara Dihukum 10-12 Tahun Kerja Paksa
Harga barang kebutuhan sehari-hari seperti sampo juga melonjak menjadi 200 dollar AS atau sekitar Rp2,8 juta per botol. Harga beras Pyongyang juga melonjak sejak Desember 2020, bahkan bergerak fluktuatif dalam satu hari.
Partai Buruh pun berjanji untuk mengarahkan semua upaya pertanian tahun ini dan membahas cara-cara untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Saat ini, Korea Utara telah menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran Covid-19. Akibatnya perdagangan dengan China anjlok.
Padahal, Korea Utara bergantung pada China untuk makanan, pupuk, dan bahan bakar.
Penulis : Dina Karina Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV