> >

Penularan Covid-19 Varian Delta Melonjak 79 Persen, Inggris Catat 10.000 Kasus Baru Dalam Sehari

Kompas dunia | 20 Juni 2021, 16:48 WIB
Warga mengantre di luar Bridge Park Community Leisure Center untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di Brent, London barat laut, Inggris, pada 19 Juni 2021. (Sumber: Xinhua/Ray Tang)

LONDON, KOMPAS.TV - Inggris melaporkan lebih dari 10.000 kasus penularan virus corona setiap hari selama tiga hari berturut-turut pada Sabtu (19/06/2021).

Melansir Xinhua, Minggu (20/06/2021), lonjakan sebesar 79 persen itu seorong kasus varian Delta yang sangat menular di negara itu selama sepekan terakhir.

Menurut data resmi yang dirilis pada Sabtu, Inggris melaporkan tambahan 10.321 kasus virus corona dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut menambah total kasus Covid-19 di negara itu menjadi 4.620.968.

Inggris mencatat tambahan 14 kematian akibat virus corona. Total kematian akibat virus tersebut di Inggris kini tercatat di angka 127.970.

Data ini hanya menyertakan kematian warga yang meninggal dalam kurun waktu 28 hari sejak mendapatkan hasil tes positif.

Baca Juga: Waspadai Risiko Kematian Covid-19 Pada Anak

Para pendukung Skotlandia yang mengenakan kilt terlihat di tribun jelang pertandingan Grup D antara Inggris melawan Skotlandia dalam UEFA Euro 2020 di London, Inggris, pada 18 Juni 2021. (Sumber: Xinhua/Han Yan)

Terjadi lonjakan 79 persen dalam jumlah kasus varian Delta yang sangat menular, yang pertama kali diidentifikasi di India, dalam sepekan terakhir dan kasus Covid-19 mencapai angka di atas 10.000 selama tiga hari berturut-turut.

Lonjakan di seluruh Inggris dipicu oleh kelompok-kelompok usia yang lebih muda, dengan banyak di antaranya kini diundang untuk mengikuti vaksinasi seiring peluncuran vaksin diperluas hingga mencakup siapa pun yang berusia 18 tahun ke atas.

Kasus rawat inap rumah sakit meningkat hampir dua kali lipat, dan sebagian besar pasien yang membutuhkan perawatan belum menerima suntikan vaksin.

Sebelumnya pada Sabtu, seorang ilmuwan penasihat pemerintah Inggris mengatakan gelombang baru infeksi dapat dipastikan akan tiba di negara itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU