Iran Kirim Kapal Perang ke Samudera Atlantik, Diduga Menuju Venezuela, AS Siap Merespon
Kompas dunia | 11 Juni 2021, 06:05 WIBDUBAI, KOMPAS.TV – Iran mengirim dua kapal perang yang terdiri dari sebuah kapal perusak dan sebuah kapal pendukung ke Samudera Atlantik dalam sebuah misi rahasia. Tujuan kapal perang Iran itu tidak diketahui.
Melansir Associated Press pada Kamis (10/6/2021), kedua kapal perang tersebut yakni kapal penghancur Sahand yang dirakit di dalam negeri Iran dan kapal pendukung sekaligus pengumpul data intelijen Makran. Sumber pejabat Amerika Serikat (AS) menyebut, kedua kapal perang Iran itu tengah menuju Venezuela. Namun, hal itu belum terkonfirmasi.
Wakil Panglima Militer Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, kedua kapal perang itu berangkat dari Bandar Abbas, pelabuhan di selatan Iran pada bulan lalu. Misi mereka, sebut Sayyari tanpa merinci, merupakan misi Angkatan Laut (AL) Iran terlama dan paling menantang.
Baca Juga: Kapal Perang Iran dan AS Bersitegang di Teluk Persia
Televisi pemerintah Iran merilis sebuah video pendek tentang kapal perusak Sahand yang tengah mengarungi Samudera Atlantik yang ganas. Video itu tampaknya diambil dari Makran, sebuah kapal tanker minyak komersial yang disulap menjadi kapal pendukung militer yang dilengkapi dengan platform peluncuran helikopter.
"AL Iran tengah meningkatkan kapasitas pelayarannya dan membuktikan daya tahan jangka panjangnya di lautan Samudera Atlantik yang memiliki kondisi cuaca tak menguntungkan,” tutur Sayyari. Kedua kapal perang itu, imbuh Sayyari, tidak akan singgah di pelabuhan negara mana pun selama menjalani misi.
Sejumlah gambar bertanggal 28 April yang dirilis oleh Mazar Technologies menunjukkan tujuh unit kapal serang-cepat yang biasanya terkait dengan pasukan paramiliter Garda Revolusioner Iran di atas dek kapal Makran.
Citra satelit yang dirilis Planet Labs Inc menunjukkan bahwa Makran lepas sauh di Bandar Abbas setelah 29 April lalu. Keberadaan Makran dan kapal perusak kini masih belum jelas.
Di Washington, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price tak mau berspekulasi tentang muatan kedua kapal perang itu. “Jika ini adalah upaya untuk mentransfer senjata atau pelanggaran atas hukum internasional, kami akan siap merespon,” ujar Price.
“Kami telah melihat laporan-laporan media terkait pergerakan ini,” imbuh Price. “Kami siap mengerahkan otoritas terkait, termasuk (memberlakukan) sanksi-sanksi, terhadap pihak mana pun yang memungkinkan penyediaan senjata Iran terhadap mitra-mitra kekerasannya.”
Baca Juga: China Meradang setelah Kapal Perang AS Berlayar Lewati Selat Taiwan, Sebut Mengancam Perdamaian
Situs web Politico pertama kali melaporkan pergerakan kapal perang Iran itu pada akhir Mei lalu. Kedua kapal perang Iran itu, mengutip sumber sejumlah pejabat anonim Iran, bertolak menuju Venezuela.
Iran memiliki hubungan dekat dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, dan telah mengirimkan bahan bakar minyak (BBM) dan produk lainnya ke negara itu di tengah sanksi AS terhadap Caracas, ibu kota Venezuela. Venezuela diyakini telah membayar Iran untuk pengiriman itu.
Seorang sumber pejabat tinggi yang dekat dengan Maduro membantah laporan yang menyebut bahwa kapal perang Iran itu akan singgah di sana.
Dalam konferensi pers pada 31 Mei lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menolak menyebut tujuan Makran.
“Iran selalu hadir dalam wilayah perairan internasional dan berdasarkan hukum internasional, dapat hadir dalam perairan internasional,” ujarnya. “Tak ada negara mana pun yang bisa melanggar hak ini, dan saya peringatkan agar tak ada yang salah perhitungan.”
Unit kapal-serang-cepat yang berada di atas Makran merupakan jenis kapal yang digunakan oleh Garda Revolusioner Iran saat bersitegang dengan kapal-kapal perang AS di Teluk Persia dan Selat Hormuz yang sempit sebelumnya. Masih belum jelas rencana Venezuela terhadap kedua kapal perang Iran itu.
“Jika kapal-serang-cepat itu hendak dikirimkan, mereka akan membentuk inti kekuatan perang asimetris dalam angkatan bersenjata Venezuela,” papar Institut AL AS dalam analisa yang diterbitkan sebelumnya. “Ini bisa berfokus untuk mengganggu pelayaran sebagai sarana untuk melawan kekuatan AL yang lebih unggul. Rute pelayaran dari dan menuju Kanal Panama berada di dekat pesisir Venezuela.”
Baca Juga: Kapal Perang Terbesar Milik Iran Terbakar dan Karam di Teluk Oman
Pada awal bulan ini, kebakaran telah menyebabkan kapal perang terbesar Iran, Kharg, yang berukuran panjang 207 meter, tenggelam.
Kharg berfungsi mengisi ulang pasokan bagi kapal-kapal perang lainnya dalam armada di laut dan menggelar latihan AL. Pihak berwenang tidak menyatakan penyebab kebakaran yang terjadi menyusul sejumlah ledakan misterius yang menyasar kapal-kapal komersial di perairan Timur Tengah sejak tahun 2019.
Pelayaran kedua kapal perang Iran ini berlangsung menjelang pemilihan presiden Iran pada 18 Juni mendatang. Para pemilih akan memilih pengganti Presiden Hassan Rouhani yang relatif moderat.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV