Pria di Austria Dipenjara 19 Bulan, Gara-Gara Tato Nazi di Kemaluannya
Kompas dunia | 10 Juni 2021, 23:35 WIBWINA, KOMPAS.TV - Seorang pria asal Austria yang merupakan pengikut neo-Nazi mengaku telah menato kemaluannya dengan lambang Nazi saat mabuk.
Ia pun dipenjara selama 19 bulan atas keterlibatannya dengan gerakan fasisme tersebut.
Pria berusia 29 tahun dari Sankt Veit an der Glan, Austria mengaku dirinya menato lambang swastika nazi di kemaluannya saat mabuk.
Hal itu diungkapkan pria yang tak disebutkan namanya itu saat persidangan di Pengadilan Distrik Klagenfurt di Austria.
Baca Juga: Osama bin Laden, Buaya Sungai Nil Berusia 75 Tahun yang Telah Memakan 80 Orang
Dikutip dari Daily Star, Kamis (10/6/2021), pada persidangan diungkapkan ia sering menenggak wine bermerek Hitler.
Ia juga kerap memposting propaganda mengenai Third Reich secara online.
Saat ditangkap, polisi menemukan foto pria tersebut berdiri di depan memorabilia Nazi di Bunkermuseum Wurzenpass dan sebuah senjata api ilegal.
Pengadilan itu juga mengungkapkan pada saat sebelum penangkapan, ia yang mabuk usai mengonsumsi dua botol wiski kemudian meminta saudaranya untuk menato lambang Nazi di kemaluannya.
Baca Juga: Pengakuan Bekas Tetangga Adolf Hitler, Kisah Menyeramkan Liputi Sang Pemimpin Nazi
Ia pun dilaporkan mengirim gambar tersebut secara online dan memperlihatkan kepada tekan-rekannya di tentara saat ia ditato. Hal itulah yang kemudian berujung pada penangkapan dirinya.
Pria tersebut akhirnya dihukum penjara selama 19 bulan atas atas usaha mengembalikan Nazisme dan kepemilikan senjata api ilegal.
Sesuai Undang-Undang Larangan Sosialisme Nasional Austria tahun 1947, memandatkan hukuman penjara yang berusaha mengembalikan kejayaan organisasi yang melambangkan Nazi.
Pria tersebut pun meminta maaf atas semua kesalahannya di pengadilan. “Saya hanya memiliki teman-teman yang buruk,” katanya.
Baca Juga: Penyintas Holocaust Sebut Donald Trump Mirip dengan Adolf Hitler
“Bagi kami, apapun yang tak diizinkan adalah sesuatu yang disukai, tetapi kami sangat meremehkan seberapa besar kesalahan ini,” lanjut pria tersebut.
Ia mengatakan mengembalikan kejayaan Nazi adalah omong kosong, setelah investigasi atas tato di kemaluannya dilakukan.
“Selain itu, tak ada penjelasan masuk akal lainnya, atas apa yang saya lakukan,” tuturnya.
Pria itu mengaku dirinya sudah tak berhubungan dengan gerakan sayap kanan tersebut sejak delapan tahun lalu, dan berhenti meminum alkohol setelah ditangkap.
Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV