Bakal Jadi Presiden Uni Eropa, Emmanuel Macron Berencana Gantikan Bahasa Inggris dengan Perancis
Kompas dunia | 9 Juni 2021, 17:32 WIBBRUSSEL, KOMPAS.TV - Presiden Perancis Emmanuel Macron dilaporkan berencana mengganti bahasa Inggris dengan bahasa Perancis sebagai bahasa utama dalam pertemuan Dewan Uni Eropa.
Laporan dari Politico ini muncul tujuh bulan sebelum Perancis mendapat giliran memimpin Uni Eropa dan Emmanuel Macron menjadi presidennya.
Inggris memang merupakan bahasa utama di kalangan pejabat Komisi Uni Eropa yang memiliki anggota perwakilan dari 27 negara Eropa.
Baca Juga: Setahun Jelang Pilpres, Orang Tak Dikenal Tampar Presiden Perancis Emmanuel Macron
Penggunaan bahasa Inggris di Uni Eropa utamanya meningkat sejak 2004 saat 10 negara dari Eropa Timur dan Eropa Tengah bergabung.
Di sisi lain, ada 3.246 warga kebangsaan Perancis yang bekerja di Komisi Uni Eropa. Ini membuat Perancis menjadi negara ketiga yang paling banyak memiliki perwakilan di Uni Eropa, setelah Italia dan Belgia.
Selain itu, pada 2020 hampir 80% pejabat Komisi Uni Eropa dapat berbicara bahasa Perancis sebagai bahasa ibu, bahasa kedua, atau bahasa ketiga.
Melansir Politico, bila Macron memberlakukan aturan itu, ia tidak akan membalas surat berbahasa Inggris dari Komisi Uni Eropa.
“Kami ingin aturan dihormati. Dengan demikian, kami akan selalu meminta Komisi untuk mengirimkan kepada kami surat-surat berbahasa Prancis yang ingin ditujukan kepada otoritas Prancis,” kata seorang diplomat senior Perancis, dikutip dari Politico.
Untuk memuluskan agenda ini, Pemerintah Perancis akan menggelontorkan uang untuk pelatihan bahasa Perancis bagi pegawai Uni Eropa.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV