> >

Usai Skandal Pembajakan Pesawat Ryanair, Beredar Video Kekasih Protasevich yang Juga Ditangkap

Kompas dunia | 26 Mei 2021, 20:59 WIB
Rekaman video Sofia Sapega, kekasih jurnalis pro oposisi Belarusia, Roman Protasevich, yang juga turut ditangkap dalam skandal 'pembajakan' pesawat Ryanair pada Minggu (23/5/2021). Rekaman video Sapega beredar di Minsk, Belarusia pada Rabu (26/5/2021). (Sumber: Belarusian Interiors Ministry via Belarusian State TV and Radio Company)

MINSK, KOMPAS.TV – Kekasih jurnalis pro-oposisi Belarusia, Roman Protasevich, yang juga turut ditangkap lewat skandal ‘pembajakan’ pesawat Ryanair, muncul dalam sebuah rekaman video.

Dalam rekaman video tersebut, Sofia Sapega (23), seorang warga negara Rusia, menyatakan bahwa ia bekerja sebagai editor kanal Telegram yang mengungkap data pribadi para personil keamanan Belarusia di tengah aksi unjuk rasa menentang pemerintahan Belarusia.

Melansir Associated Press pada Rabu (26/5/2021), dalam rekaman video tersebut, Sapega menyebutkan data pribadinya, “Saya Sapega, Sofia Andreyevna, lahir pada tanggal 10 Februari 1998, warga negara Federasi Rusia, tinggal di Vilnius, Lithuania.”

Baca Juga: Demi Tangkap Jurnalis Oposisi, Belarusia Alihkan Penerbangan Yunani-Lithuania ke Minsk

“Pada 23 Mei 2021, saya terbang dalam pesawat yang sama dengan Roman Protasevich,” katanya. “Juga, saya adalah editor Black Book dari kanal Telegram Belarusia yang menerbitkan data pribadi para pekerja di Kementerian Dalam Negeri dan kepolisian Belarusia.”

Associated Press tak dapat memverifikasi apakah kata-kata Sapega merupakan kata-katanya sendiri atau ditulis oleh para penangkapnya, atau apakah kata-kata yang ia ucapkan benar.

Baca Juga: AS, Inggris dan Uni Eropa Kecam ‘Pembajakan’ Pesawat Ryanair demi Tangkap Aktivis Oposisi Belarusia

Pesawat Ryanair bernomor penerbangan FR4978 yang terbang dari Athena, Yunani menuju Vilnius, Lithuania pada Minggu (23/5/2021) itu mengangkut serta Sapega dan Protasevich. Di tengah jalan, saat melintasi wilayah udara Belarusia, pesawat itu mendadak beralih dan mendarat darurat di Minsk, Belarusia. Insiden itu memicu kecaman dari kalangan internasional.

Protasevich dan Sapega langsung ditangkap saat pesawat Ryanair itu mendarat di ibukota Belarusia.

Tim pengacara Sapega menyatakan bahwa Sapega dihukum 2 bulan penjara sambil menanti penyelidikan.

Pada awal pekan ini, sebuah rekaman video serupa yang memperlihatkan Protasevich melontarkan sebuah pernyataan saat berada dalam penahanan juga beredar di kalangan para penegak hukum Belarusia.

Baca Juga: Padamkan Aksi Protes, Belarusia Tangkapi Para Jurnalis dan Aktivis HAM dan Geledah Rumah Mereka

Para aktivis oposisi memperingatkan bahwa Protasevich, yang mengelola sebuah aplikasi pesan populer yang memegang peranan penting dalam membantu mengatur aksi unjuk rasa besar-besaran di Belarusia, berisiko disiksa dalam tahanan.

Protasevich menghadapi ancaman 15 tahun penjara.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko membantah bahwa pesawat Ryanair dipaksa mendarat. “Itu kebohongan mutlak,” ujarnya. Menurut Lukashenko, aksinya mengalihkan pesawat itu ke Minsk merupakan respon yang perlu diambil karena adanya ancaman bom terhadap pesawat itu.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU