Gedung Tinggi Bergetar di China Bukan yang Pertama, Ada yang Sampai Runtuh
Kompas dunia | 19 Mei 2021, 11:07 WIBCHINA, KOMPAS.TV - Gedung Shenzhen Electronics Group (SEG) yang bergetar pada Selasa, (18/5/2021) menambah khawatir kasus gedung runtuh di China, yang pernah terjadi sebelumnya.
Pasalnya, selama tahun 2020 lalu tercatat telah terjadi tiga kasus gedung runtuh di negeri tirai bambu ini. Kejadian pertama, yakni pada 7 Maret 2020.
Baca Juga: China Larang Penggunaan Mata Uang Kripto dalam Transaksi Keuangan
Pada Maret, sebuah hotel runtuh di kota Quanzhou China Selatan. Akibatnya 29 orang meninggal dunia dan 42 orang luka-luka. Diketahui hotel ini merupakan lokasi karantina warga China yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Lalu, pada 4 Agustus 2020, gudang di Kota Harbin, wilayah timur laut China runtuh. Akibatnya 9 orang meninggal dunia.
Sedangkan kasus ketiga terjadi pada 29 Agustus 2020, bangunan dua lantai restoran di daerah Xiangfen runtuh. Akibatnya 29 orang meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan.
Diberitakan sebelumnya, sebuah gedung pencakar langit di Kota Shenzhen, China dikabarkan bergetar hebat pada Selasa (18/5/2021). Getaran tersebut menimbulkan kepanikan, sehingga seluruh penghuni gedung dievakuasi dan lari berhamburan ke area luar .
Baca Juga: Bangunan Tempat Duduk Sinagog Umat Yahudi di Tepi Barat Israel Runtuh, Dua Orang Tewas
Shenzhen Electronics Group (SEG) merupakan gedung menara tertinggi ke-18 di Schenzhen. Diduga, getaran disebabkan oleh gempa bumi, namun hal tersebut langsung terbantahkan.
"Setelah memeriksa dan menganalisis data dari berbagai stasiun pemantau gempa di seluruh kota, tidak ada gempa bumi di Shenzhen hari ini," tulis sebuah rilis yang dikutip dari AFP, Selasa (18/5/2021).
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV