Kutuk Tindakan Israel di Yerusalem, Raja Salman Tegaskan Dukungan Arab Saudi Kepada Palestina
Kompas dunia | 13 Mei 2021, 05:50 WIBRIYADH, KOMPAS.TV - Raja Salman mengatakan Arab Saudi mengutuk tindakan Israel di Yerusalem dan tindakan kekerasan yang dilakukan pasukan Israel di masjid Al-Aqsa, seperti dilansir kantor berita Resmi Saudi, Saudi Press Agency SPA pada Rabu, (12/05/2021)
Pernyataan Raja Salman muncul selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada hari Rabu untuk membahas serangan Israel di Yerusalem, seperti dilansir Saudi Press Agency (SPA).
Raja Salman mengatakan Kerajaan mendukung rakyat Palestina untuk mendapatkan hak mereka yang sah.
Selama panggilan tersebut, Khan menyampaikan salam kepada raja pada kedatangan Idul Fitri, yang dimulai pada hari Kamis. Raja berterima kasih kepada perdana menteri dan membalas perasaan itu.
Mereka juga membahas "hubungan yang dalam antara kedua negara mereka, dan meninjau perkembangan regional dan internasional terkini."
Baca Juga: Korban Tewas di Palestina Akibat Serangan Israel Jadi 43 Orang, 13 di Antaranya Anak-Anak
Arab Saudi pada hari Selasa, (11/05/2021) menegaskan kembali mereka menolak pelanggaran Israel atas hak-hak warga Palestina, dan dengan keras mengutuk rencana dan operasi penggusuran dan pemindahan paksa keluarga Palestina di Yerusalem Timur.
Perwakilan permanen Kerajaan Saudi untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Saleh Hamad Al-Suhaibani, mengatakan pelanggaran Israel secara mencolok sudah melanggar prinsip-prinsip hukum humaniter internasional, dan menentang resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia menambahkan, "dukungan berkelanjutan Kerajaan untuk rakyat Palestina berasal dari keyakinannya yang dalam akan pentingnya perjuangan Palestina yang adil, dan kebutuhan untuk mengintensifkan upaya internasional untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama ini untuk memulihkan hak-hak mereka yang sah dan membangun sebuah perjanjian. negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya." tutur Al-Suhaibani.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV