Presiden Sudan Selatan Bubarkan Parlemen
Kompas dunia | 9 Mei 2021, 22:50 WIBJUBA, KOMPAS.TV - Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dikabarkan telah membubarkan parlemennya sendiri. Keputusan itu bertujuan untuk pengangkatan anggota parlemen dari pihak lawan.
Nantinya, anggota parlemen tidak dipilih melainkan dicalonkan oleh partai politik lawan.
Menurut aktivis dan masyarakat sipil, kebijakan tersebut harusnya dilakukan sejak perjanjian perdamaian dilakukan 3 tahun lalu.
Dalam perjanjian tersebut telah disepakati bahwa seperempat anggota parlemen akan berasal dari partai mantan musuh Kiir, Riek Machar.
Baca Juga: Harry Kane Minta Dijual, Manchester United Bersiap Berikan Tawaran
Untuk informasi, Sudan Selatan pernah mengalami konflik besar pada tahun 2013.
Konflik tersebut memakan 380.000 korban jiwa dan jutaan warga mengungsi sehingga dinobatkan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di Afrika.
"Biarlah tidak memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Jika memungkinkan, presiden harus menunjuk parlemen baru pada hari Senin," ujar salah satu kelompok masyarakat sipil yang menandatangani kesepakatan damai, Edmund Yakani dikutip dari BBC.com, Minggu (9/5/2021).
Menurut laporan dari BBC, pemerintah persatuan sudah ada selama lebih dari setahun, namun karena masih banyak konflik antar etnis, PBB memperingatkan risiko kembalinya konflik skala besar di Sudan Selatan.
Baca Juga: Bentrokan Berdarah di Darfur Sudan Telan 129 Korban Jiwa
Penulis : Dian Nita Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV