> >

Pertempuran Meletus di Mogadishu Somalia Akibat Ketegangan Pemilu Presiden

Kompas dunia | 26 April 2021, 03:40 WIB
Seorang tentara yang mendukung kelompok oposisi anti-pemerintah membawa peluncur granat berpeluncur roket di sebuah jalan di daerah Fagah di Mogadishu, Somalia Minggu, 25 April 2021. (Sumber: AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

MOGADISHU, KOMPAS.TV - Pertempuran meletus di ibu kota Somalia pada Minggu (25/4/2021) antara tentara yang setia kepada pemerintah dan lainnya yang marah kepada pemimpin negara itu. Ketegangan meningkat karena masa jabatan Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed yang diperpanjang, seperti dilansir Associated Press, Senin (26/4/2021).

Suara tembakan terdengar di sebagian besar kota Mogadishu, menyoroti peringatan sebelumnya bahwa kebuntuan pemilu dapat meningkatkan ketidakstabilan di Somalia.

Ratusan tentara yang diperkirakan memberontak, masih berseragam, mengambil posisi kunci di Mogadishu utara sementara penduduk bersembunyi.

Menteri keamanan dalam negeri Somalia, Hassan Hundubey Jimale, menyatakan belasungkawa kepada semua korban tetapi tidak mengatakan berapa banyak orang yang terbunuh atau terluka.

Baca Juga: 15 Orang Tewas Dalam Ledakan di Dua Pangkalan Militer dan Kedai Teh di Somalia

Sekelompok tentara yang mendukung kelompok oposisi anti-pemerintah membawa peluncur granat berpeluncur roket di sebuah jalan di daerah Fagah di Mogadishu, Somalia Minggu, 25 April 2021. (Sumber: AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Dia menuduh "beberapa orang yang tidak tertarik dengan keamanan rakyat mereka" melancarkan serangan di Mogadishu dan dia mengatakan pasukan keamanan berhasil memukul mundur mereka.

Presiden menghadapi pertentangan yang meningkat di Somalia dan luar negeri setelah majelis rendah parlemen negara itu menyetujui perpanjangan dua tahun dari mandat presiden saat ini, termasuk pemerintah federal, sementara presiden Somalia menyetujui perpanjangan itu.

Setujunya presiden Somalia atas perpanjangan mandat membuat marah para pemimpin Senat dan kritik tajam dari komunitas internasional. Uni Afrika adalah yang terbaru mengutuk tindakan tersebut.

Pemilihan pemimpin Somalia, yang dimaksudkan untuk awal Februari, diputuskan untuk ditunda di tengah perselisihan antara pemerintah federal dan negara bagian Puntland dan Jubbaland bersama dengan oposisi.

"Kekerasan yang tidak dapat diterima malam ini dipicu dan dipimpin oleh pasukan yang ingin mengirim Somalia kembali ke masa lalunya yang kelam," kata pemerintah federal dalam sebuah pernyataan.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU