Tolak Genosida Armenia, Turki Minta Amerika Serikat Ngaca pada Sejarahnya Sendiri
Kompas dunia | 25 April 2021, 16:02 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengutuk keras pengakuan Amerika Serikat (AS) terhadap genosida Armenia.
Presiden AS, Joe Biden, pada Sabtu (24/4/2021), menegaskan insiden pembunuhan massal terhadap masyarakat Armenia pada 1915 hingga 1917 saat Perang Dunia I merupakan genosida.
Tetapi hal itu ditentang Turki. Kalin pun meminta AS untuk berkaca pada sejarahnya sendiri.
Baca Juga: Bantah Genosida Armenia, Erdogan Tetap Beri Ucapan Duka Cita kepada Komunitas Armenia
“Kami dengan tegas mengutuk dan menolak ucapan Presiden AS yang hanya mengulangi tuduhan yang satu-satunya agenda mereka adalah permusuhan terhadap negara kami,” cuitnya di Twitter seperti dikutip dari National Post.
“Kami menyarankan Presiden AS untuk melihat sejarah negara dahulu kala dan saat ini,” tambahnya.
Tampaknya Kalin merujuk pada penghancuran terhadap suku Indian, yang merupakan penduduk asli Amerika serta berbagai kekerasan dan pembunuhan yang kerap terjadi di AS.
Baca Juga: Biden Hubungi Erdogan Sebelum Resmi Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman
Kalin pun mengatakan bahwa tuduhan genosida kurang memiliki dasar hukum, atau bukti ilmiah seperti yang dipersyaratkan oleh hukum internasional.
“Ketika Presiden kami Recep Tayyip Erdogan menyerukan pembentukan komisi sejarah bersama untuk menyelidiki peristiwa 1915, ia ingin menyelamatkan sejarah dari bayang-bayang politik dan lingkatan jahat,” tuturnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV