Lebih Dari 1.000 Orang Ditangkap Dalam Demonstrasi Serukan Pembebasan Navalny
Kompas dunia | 22 April 2021, 04:30 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Lebih dari 1.000 orang ditangkap dalam demonstrasi besar-besaran yang digelar di kota-kota besar di Rusia pada Rabu (21/4/2021). Sejumlah orang bahkan ditangkap sebelum aksi demonstrasi berlangsung, termasuk dua orang sekutu dekat Navalny. Aksi demonstrasi itu menuntut pembebasan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang dipenjara.
Sebelumnya, tim Navalny telah menyerukan aksi demonstrasi besar-besaran, menyusul kondisi kesehatan Navalny di penjara yang dilaporkan terus menurun setelah melakukan aksi mogok makan lebih dari tiga pekan lalu.
“Kondisi Navalny kritis, jadi kami serukan untuk menggelar aksi massa,” kata Vladimir Ashurkov, sekutu dekat Navalny dan direktur eksekutif Badan Pemberantasan Korupsi seperti dilansir dari The Associated Press, Rabu (21/4/2021). “Kesehatan Navalny menurun drastis, dan kini ia berada dalam kondisi kritis. Menurut dokter yang menilai hasil tes kesehatannya, ia seharusnya dirawat di unit perawatan intensif.”
Baca Juga: Kemungkinan di Ambang Kematian, Navalny Dipindahkan ke Rumah Sakit Penjara
Semula, aksi demonstrasi besar-besaran itu rencananya digelar di Lapangan Manezh di luar tembok Kremlin, namun polisi telah menutup akses ke lapangan tersebut. Massa yang sebelumnya berkumpul di depan Perpustakaan Negara Rusia dan Jalan Tverskaya, jalan utama menuju Lapangan Manezh, akhirnya bergerak di jalan-jalan.
Di St Petersburg, polisi juga menutup akses menuju Lapangan Istana di depan Museum Hermitage, hingga massa pun berkumpul di Nexsky Prospekt.
Baca Juga: Navalny Makin Kritis Akibat Mogok Makan, Timnya Serukan Demonstrasi Besar-besaran Hari Rabu
Perkiraan jumlah massa dalam aksi demontrasi menuntut pembebasan Navalny, menuai beragam klaim. Polisi Moskow menyebut sekitar 6.000 orang, sementara seorang pengamat menyebut, massa demonstran berjumlah sekitar 60.000.
Sebanyak 1.004 orang di 82 kota di seluruh Rusia telah ditangkap menyusul aksi demonstrasi itu.
Aksi demonstrasi besar-besaran ini berlangsung bersamaan dengan pidato kenegaraan tahunan Presiden Vladimir Putin. Dalam pidatonya, Putin mengecam sejumlah pemerintah asing yang berupaya mencampuri urusan Rusia. Putin, yang tak pernah menyebut nama Navalny di depan publik, tidak merinci pihak mana yang dimaksudkannya. Namun, pemerintah Barat telah mengkritik keras perlakuan terhadap Navalny dan meminta pembebasannya.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV