> >

Australia Catat Kematian Perdana karena Pembekuan Darah Usai Vaksinasi Covid-19 dengan AstraZeneca

Kompas dunia | 17 April 2021, 17:29 WIB
Vaksin AstraZeneca. (Sumber: Associated Press)

NEW SOUTH WALES, KOMPAS.TV - Australia mencatatkan kematian perdana karena pembekuan darah usai vaksinasi Covid-19 dengan AstraZeneca.

Adalah wanita berusia 48 tahun dari New South Wales, meninggal pada pekan ini setelah menerima vaksin pada 8 April lalu.

Regulator obat Australia menegaskan kematian wanita tersebut karena pembekuan darah berhubungan dengan vaksin buatan Universitas Oxford tersebut.

Baca Juga: Penghadangan Pesawat Pengintai AS oleh Jet Tempur Rusia Warnai Tensi Tinggi Kedua Negara

Pertemuan pun dilakukan oleh grup investigasi Keselamatan Vaksin Australia (VSIG), Jumat (16/4/2021).

Hasilnya Administrasi Barang Terapeutik (TGA) mengatakan para ahli menyimpulkan kasus tersebut konsisten dengan hubungan kausal vaksinasi.

“Dengan tidak adanya penyebab alternatif untuk sindrom klinis, VSIG percaya bahwa hubungan kausatif dengan vaksinasi harus diasumsikan saat ini,” bunyi pernyataan TGA dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: Denmark Hentikan Penggunaan Vaksin Astrazeneca, BPOM: Kasus Efek Sampingnya Sangat Jarang Terjadi

Ini menjadi kasus ketiga terkait pembekuan darah yang berhubungan dengan vaksin AstraZeneca di Australia, namun menjadi kematian perdana.

TGA mengungkapkan kasus itu dipersulit oleh kondisi medis yang mendera pasien, termasuk diabetes serta beberapa fitur yang tak tipikal.

Baca Juga: Resmi, Denmark Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca

Namun dalam kasus kematian wanita tak ditemukan antibodi anti-PF4.

Antibodi tersebut, yang mengaktifkan trombosit telah ditemukan di hampir semua kasus lain yang dilaporkan secara internasional pada pembekuan darah terkait aksin AstraZeneca.

Mesi begitu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Jumat, juga meminta masyarakat tak langsung mengambil kesimpulan terkait kasus ini.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Pangeran Philip dan Ratu Inggris Elizabeth II ke Indonesia Tahun 1974

Ia menegaskan pembekuan darah terkait vaksin tersebut cukup jarang, dan keuntungan darinya lebih besar dibandingkan risikonya.

TGA mengungkapkan saat ini Australia telah mendapatkan 885.000 dosis vaksin AstraZeneca.

Hal itu berarti tiga kasus tersebut membuat perbandingan terjadinya pembekuan darah menjadi 1:295.000 kasus.

Penulis : Haryo Jati Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU