> >

Tembak 2 Warga Sipil, Pasukan Junta Myanmar juga Bobol Kotak Amal Masjid

Kompas dunia | 16 April 2021, 20:43 WIB
Pembantaian yang dilakukan junta militer Myanmar kian masif, dengan lebih dari 100 orang tewas saat berdemonstrasi antikudeta, Sabtu (27/3/2021). (Sumber: AP Photo)

MYITNGE, KOMPAS.TV - Pasukan junta militer Myanmar pada Selasa (13/4/2021) dilaporkan melakukan penembakan yang menewaskan dua warga sipil serta membobol kotak amal masjid di Kota Myitnge, wilayah Mandalay.

Melansir dari Myanmar Now pada Kamis (15/4/2021), aksi brutal pasukan tersebut diawali ketika salah seorang warga sipil melakukan pemogokan lalu bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM).

"Mereka datang untuk menangkapi warga sipil yang melakukan CDM," kata salah seorang penduduk tidak disebutkan namanya.

Warga yang mengetahui hal itu kemudian keluar dan memprotes tindakan itu.
Saat itulah pasukan junta militer Myanmar mulai menembaki.

"Mereka juga melakukan penembakan sepanjang hari ini. Jadi kami tidak bisa keluar," tambah sumber tersebut kepada Myanmar Now, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Tentara Junta Militer Myanmar Serang Pemukiman Muslim, Satu Orang Tewas Ditembak di Masjid

Kemudian sekitar pukul 2 siang pada Rabu, tentara menerobos barikade yang dipasang warga setempat serta menembaki rumah-rumah di Thazin.

Seorang pendududuk mengatakan, sebuah kotak amal di masjid setempat juga dibobol dan uang di dalamnya dijarah oleh tentara.

"Kami masih belum tahu berapa banyak uang yang mereka ambil. Mereka masih memblokir area sehingga kami tidak bisa keluar," ucap mereka.

Juru bicara militer Myanmar belum memberikan komentar terkait pembunuhan kedua pria tersebut dan penjarahan kotak amal milik masjid.

Seorang pekerja bantuan dari Myitnge mengatakan, para sukarelawan yang membantu merawat orang terluka dan mengumpulkan jenazah semakin sedikit karena apabila melakukan pekerjaan semacam itu bisa membahayakan nyawa mereka.

Baca Juga: Kini Giliran Para Dokter yang Ditangkap dan Dituntut Junta Militer Myanmar karena Menentang Kudeta

Dia menambahkan, seorang pria sebelumnya juga ditembak mati pada Selasa di kota Sintgaing sekitar 16 km dari Myitnge.

"Kami langsung mengkremasi tubuhnya di hari yang sama. Saya tidak bisa memberitahu Anda detailnya."

"Situasinya sama sekali tidak bagus di sini," katanya.

Menurut penduduk sekitar, demonstrasi menentang kudeta Myanmar masih terus dilakukan setiap hari di kota Myitnge dan diikuti lebih dari 100 orang.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU