Pemerintah China Desak Jepang Kaji Ulang Keputusan Buang Air Limbah Radioaktif PLTN Fukushima
Kompas dunia | 10 April 2021, 16:05 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China meminta Jepang mengkaji ulang terkait rencana pembuangan air limbah yang terkontaminasi tritium dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima.
"Kebocoran radioaktif yang disebabkan oleh kebocoran nuklir (meltdown) di PLTN Fukushima berdampak besar terhadap lingkungan laut, keamanan pangan, dan kesehatan manusia," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam konferensi pers harian seperti dilansir Xinhua, Sabtu, (10/04/2021).
"Kami berharap pemerintah Jepang bertindak dengan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap rakyatnya sendiri, negara-negara tetangga, dan masyarakat internasional. Termasuk melakukan penilaian menyeluruh terhadap dampak yang berpotensi muncul dari rencana pembuangan air limbah yang terkontaminasi tritium dari PLTN Fukushima, mengungkap informasi yang relevan secara sukarela, tepat waktu, tegas, akurat, terbuka, dan transparan, serta membuat keputusan yang bijaksana setelah berkonsultasi penuh dengan negara-negara tetangga," imbuh Zhao.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Rabu (07/04/2021) menyatakan pemerintahannya akan segera memutuskan apakah akan membuang timbunan air radioaktif olahan di kompleks nuklir yang dihantam bencana di Prefektur Fukushima itu ke laut kendati mendapatkan penolakan tegas dari sektor perikanan.
Bagi Pemerintah Jepang, keputusan itu merupakan pilihan terbaik dari yang terburuk.
Baca Juga: Jepang Umumkan Buang Air Radioaktif Fukushima ke Laut, Keputusan Terbaik dari yang Terburuk
Seperti dikutip dari Associated Press, keputusan ini keluar setelah tujuh tahun membicarakan bagaimana membuat limbah air itu tanpa melukai citra Fukushima.
Menurut perkiraan awal, pelepasan air secara bertahap diharapkan selesai sebelum pembersihan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berakhir.
Air limbah radioaktif Fukushima terjadi karena kerusakan PLTN akibat gempa magnitudo 9,0 yang menerjang Jepang pada 2011 lalu.
Karena gempa tersebut, sistem pendingin PLTN menyebabkan tiga inti reaktor mencair.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV