> >

CDC Afrika: Kasus Positif Covid-19 Tembus 4,16 juta, 3,7 juta Sembuh

Kompas dunia | 28 Maret 2021, 21:13 WIB
Pasien COVID-19 menerima perawatan medis di Rumah Sakit Martini di Mogadishu, ibu kota Somalia, pada 24 Februari 2021. (Sumber: Xinhua/Hassan Bashi)

ADDIS ABABA, KOMPAS.TV - Hingga Sabtu (27/03/2021) tengah hari waktu setempat, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Afrika telah mencapai 4.166.555, demikian disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Afrika.

CDC Afrika, badan perawatan kesehatan khusus Uni Afrika, mengatakan angka kematian akibat pandemi ini mencapai 111.540. Sementara itu, sebanyak 3.734.641 pasien di seluruh benua tersebut telah sembuh dari Covid-19.

Afrika Selatan, Maroko, Tunisia, Mesir, dan Ethiopia termasuk dalam jajaran negara Afrika yang mencatat kasus terkonfirmasi Covid-19 tertinggi di benua itu, menurut CDC Afrika.

Benua Afrika telah melakukan lebih dari 39,8 juta tes Covid-19, lanjutnya.

Baca Juga: Tak Kalah Berbahaya, Ini Gejala Virus Corona Varian B1351 dari Afrika Selatan

Foto 12 Januari 2021 ini menunjukkan tanda untuk menjaga jarak sosial selama wabah COVID-19 di Seychelles. (Sumber: Xinhua/Li Yan)

Dalam hal kasus terkonfirmasi, wilayah selatan Afrika menjadi daerah yang paling terdampak, disusul oleh wilayah utara dan timur Afrika. Sementara itu, Afrika bagian tengah menjadi wilayah yang terdampak paling kecil di benua tersebut, menurut CDC Afrika.

Selain varian B117 asal Inggris, WHO juga mengeluarkan peringatan untuk virus corona varian B1351 dari Afrika Selatan yang tak kalah berbahaya.

Bagaimana gejala virus corona 1351 yang disebut rajanya virus tersebut?

Kepala Ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari orang-orang yang terinfeksi kembali dengan varian baru virus dari Afrika Selatan.

“Laporan dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa orang yang pernah mengalami infeksi sebelumnya dapat terinfeksi lagi,” kata Swaminathan. Varian baru virus corona dari Afrika Selatan ini diberi nama B1351.

Dr Eric Feigl-Ding, seorang ahli epidemiologi melalui Twitter-nya mengatakan ada kekhawatiran orang-orang yang telah divaksin Novavax di Afrika Selatan bisa kembali terjangkit Covid-19 seperti orang yang tanpa infeksi sebelumnya.

Temuan ini menandakan, meski pernah terjangkit Covid-19 seseorang bisa kembali terinfeksi virus corona varian B1351.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU