Kapal Kontainer Ever Given Masih Terjebak di Terusan Suez, Kerugian Ditaksir Rp43 Triliun per Hari
Kompas dunia | 26 Maret 2021, 00:05 WIBTERUSAN SUEZ, KOMPAS.TV – Kapal kontainer raksasa Ever Given seukuran empat kali lapangan sepak bola, hingga Kamis (25/3/2021) masih tersangkut di Terusan Suez, Mesir, dan memblokir salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia.
Kerugian akibat kemacetan yang disebabkan oleh kapal kargo raksasa ini mencapai USD3 miliar atau sekitar Rp43 triliun per hari, kata pakar sejarah maritim, Salvatore Mercogliano.
"Organisasi konferensi pengapalan internasional, ISC, mengatakan kerugian akibat kemacetan di Terusan Suez bisa mencapai USD3 miliar per hari," kata Mercogliano, seperti dikutip dari BBC, Kamis (25/3/2021).
Baca Juga: Kapal Kargo Raksasa Kandas di Terusan Suez, Lalu Lintas Perdagangan Asia - Eropa Terancam Mandek
Sementara, jurnal pengiriman terkenal Lloyd’s List memperkirakan, seperti dilansir dari The Associated Press pada Kamis (25/3/2021), penutupan Terusan Suez dalam satu hari akan mengganggu pengiriman barang senilai USD9 miliar atau setara dengan Rp130 triliun yang melewati kanal penting tersebut.
Perusahaan Jepang yang memiliki kapal raksasa ini, Shoei Kisen Kaisha, menyatakan permintaan maaf bagi semua pihak yang terdampak. “Kami meminta maaf pada semua pihak yang terdampak oleh insiden ini, termasuk kapal-kapal lain yang tengah berlayar dan berencana melintasi Terusan Suez,” demikian bunyi pernyataan tertulis perusahaan itu pada Kamis (25/3/2021).
Baca Juga: Kapal Kargonya Berlubang Akibat Ledakan, Israel Tuding Iran Pelakunya
Shoei Kisen Kaisha menyatakan, mendorong dan memindahkan Ever Given terbukti sangat sulit. Namun, “Kami berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi situasi ini secepat mungkin,” tambahnya.
Saat ini, setidaknya 150 kapal terjebak dan terpaksa mengantre untuk melalui Terusan Suez, menanti kapal penyelamat untuk membebaskan kapal sepanjang 400 m itu, yang melenceng dari jalurnya karena angin kencang.
Mesir telah membuka kembali saluran lama di kanal itu untuk mengalihkan beberapa lalu lintas sampai kapal kontainer yang terdampar itu dapat bergerak lagi.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV