Infeksi Covid-19 Anak-Anak Melonjak, Belanda Perpanjang Lockdown dan Minta Warga Tidak Keluar Negeri
Kompas dunia | 25 Maret 2021, 04:10 WIB
DEN HAAG, KOMPAS.TV - Infeksi di kalangan anak muda meningkat tajam di Belanda dengan peningkatan sebesar 29% pada anak usia 13-17 tahun dan 23% pada anak usia 12 tahun ke bawah. Selain itu, jumlah kasus infeksi Covid-19 dan angka rawat inap di rumah sakit meningkat. Akibatnya, pemerintah Belanda memperpanjang pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) Covid-19 hingga 20 April.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Selasa (23/03/2021) seperti dikutip Xinhua Rabu (24/03/2021) meminta warganya untuk sementara tidak keluar negeri hingga 15 Mei.
"Jumlah pasien corona yang mendapat perawatan intensif semakin meningkat. Gelombang ketiga mulai terlihat. Oleh karena itu, paket tindakan saat ini diperpanjang," kata Rutte dalam jumpa pers di Den Haag, Selasa, (23/03/2021)
"Saya mengerti (keputusan) ini mengecewakan. Saya memahami (adanya) ketidaksabaran. Namun, jumlah kasus infeksi virus corona baru sedang meningkat," tegasnya.
Baca Juga: Infeksi Virus Melonjak, PM Belanda Perpanjang Lockdown Selama Tiga Minggu
Menurut sang perdana menteri, satu-satunya perubahan signifikan pada langkah-langkah lockdown yang ada adalah jam malam akan dimulai pada pukul 22.00, alih-alih pukul 21.00, mulai 31 Maret. Jam malam itu masih akan berlanjut hingga pukul 04.30 keesokan paginya.
"Adalah logis kita sudah lelah. Tetapi perilaku kita sendiri masih menjadi cara tercepat untuk memberlakukan langkah pelonggaran," kata Rutte.
Pemerintah Belanda juga menyarankan warganya untuk tetap berada di negara itu dan tidak bepergian ke luar negeri hingga 15 Mei.
Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Belanda pada Selasa mengatakan sebanyak 46.005 orang teruji positif COVID-19 dari 17 hingga 23 Maret, naik 16 persen dari pekan sebelumnya.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV