> >

Usai Disebut Pembunuh, Putin Minta Bicara dengan Biden via Telepon Secara Terbuka

Kompas dunia | 20 Maret 2021, 02:26 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri pertemuan konferensi video tentang perkembangan sosial dan ekonomi Krimea dan Sevastopol di Moskow, Rusia, Kamis (18/3/2021). (Sumber: Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan untuk berbicara langsung melalui sambungan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Tawaran ini diungkapkan Kremlin untuk mencegah hancurnya hubungan kedua negara yang memanas sejak Biden menyebut Putin sebagai seorang pembunuh.

“Sangat berasalan untuk berdiskusi untuk menjaga hubungan antara Rusia dan AS, ketimbang saling bertukar kecaman,” ujar Putin seperti diungkapkan juru bicaranya, Dmitry Peskov pada Jumat (19/3/2021). Putin juga ingin melakukan pembicaraan tersebut secara terbuka bagi publik untuk membantu mengurangi tensi ketegangan setelah Biden mengeluarkan pernyataan yang dinilai Putin sangat buruk.

Dalam file foto 10 Maret 2011 ini, Joe Biden (kiri) -- waktu itu menjabat sebagai Wakil Presiden AS -- berjabat tangan dengan Vladimir Putin -- waktu itu menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia -- di Moskow, Rusia. (Sumber: AP Photo)

Dalam sebuah wawancara pada Rabu (17/3/2021) lalu, Biden menjawab, “Ya” saat ditanya apakah ia menilai Putin sebagai “seorang pembunuh”. Menanggapi komentar Biden, Rusia segera menarik pulang duta besarnya di Washington.

Baca Juga: Putin Marah akibat Tuduhan Biden, Duta Besar Rusia untuk AS Dipanggil Pulang

Pada Kamis (18/3/2021), Putin merespon balik dengan menuding bahwa Biden sama buruknya dengan dirinya, merujuk pada sejarah perbudakan di AS, pembantaian warga asli AS dan pengeboman di Jepang pada Perang Dunia II.  

Baca Juga: Disebut Biden sebagai Pembunuh, Putin: Anda Sama Buruknya seperti Saya

Namun, di saat yang sama, Putin juga menyatakan bahwa Rusia tetap akan bekerja sama dengan AS bilamana sesuai dengan kepentingan Rusia. “Banyak orang jujur dan baik di AS yang ingin berdamai dan berteman dengan Rusia,” ujar Putin seperti dilansir dari Associated Press.

Putin menawarkan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Biden dalam beberapa hari ke depan untuk mendiskusikan pandemi Covid-19, konflik regional dan sejumlah isu lainnya. Ia juga menyarankan agar pembicaraan tersebut terbuka bagi publik.

Peskov menyatakan, tawaran Putin untuk melakukan pembicaraan telepon terbuka bagi publik dimaksudkan untuk mencegah pernyataan Biden menimbulkan kerusakan lebih lanjut yang tak dapat diperbaiki pada hubungan yang sudah kadung tegang.

“Karena pernyataan Biden belum pernah terjadi sebelumnya, fakta ini tidak dapat dikesampingkan,” kata Peskov. “Presiden Putin mengusulkan untuk membahas situasi ini secara terbuka karena ini akan menarik bagi rakyat di kedua negara.”

Baca Juga: Sekretaris Pers Gedung Putih: Hubungan AS-Rusia Kini Akan Terlihat Berbeda

Terkait tawaran pembicaraan tersebut, Kremlin belum mendengar tanggapan dari Gedung Putih. Peskov juga menambahkan, Rusia tidak akan mengulangi tawaran tersebut.

“Permintaan ini sudah dibuat,” ujarnya pada wartawan melalui konferensi virtual dan menandaskan, “Tiadanya tanggapan akan berarti penolakan terhadap pembicaraan itu.”

Pembicaraan via konferensi telepon atau video antar kepala negara biasanya dilakukan secara tertutup di luar konsumsi publik. Namun, di luar kebiasaan, pada Juni tahun lalu, sebagian pembicaraan pembuka antara Putin dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, ditayangkan di televisi.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU