Uskup Belgia Kecam Vatikan Lantaran Tolak Memberkati Persatuan Sesama Jenis
Kompas dunia | 18 Maret 2021, 04:07 WIBBRUSSELS, KOMPAS.TV – Seorang uskup Belgia mengecam Vatikan atas keputusan Gereja Katolik tidak akan memberkati persatuan sesama jenis karena Tuhan “tidak dapat memberkati dosa”.
Uskup Antwerp, Johan Bonny menulis opininya dalam harian Belgia De Standaard pada Rabu (17/3/2021) bahwa ia merasa “malu atas gerejanya” dan “ketidakpahaman intelektual dan moral” setelah Paus Fransiskus menyetujui respon “negatif” atas pertanyaan tentang apakah pendeta Katolik memiliki otoritas untuk memberkati persatuan sesama jenis. Tanggapan resmi Vatikan menyatakan, “Tuhan tidak dan tidak dapat memberkati dosa.”
Bonny, yang menjadi bagian dari sinode Vatikan 2015 tentang pernikahan dan keluarga, mengatakan, “Saya ingin meminta maaf pada semua yang merasa bahwa keputusan ini menyakitkan dan tidak dapat dipahami.”
Baca Juga: Paus Fransiskus Dukung Homoseksual, Vatikan Konflik Internal
Konferensi uskup Belgia mendukung keprihatinan Bonny, dan menyatakan bahwa kaum LGBT dan keluarga mereka memandang keputusan Vatikan ini “sungguh menyakitkan luar biasa”. Konferensi itu mendesak semua orang untuk bekerja sama dalam “iklim penghormatan, pengakuan dan persatuan.”
Keputusan Vatikan menyenangkan kaum konservatif, dan sebaliknya melemahkan pendukung kaum LGBT Katolik. Keputusan itu juga kian memperumit debat dalam Gereja Katolik Jerman, yang berada di garis depan dalam membuka diskusi terkait isu-isu penting seperti ajaran Katolik tentang homoseksualitas.
Bonny menyatakan kekecewaannya atas tingkat argumen yang mengalir melalui catatan dari kantor ortodoksi Vatikan, Kongregasi untuk Doktrin Iman.
Baca Juga: Vatikan: Vaksin yang Dikembangkan Dengan Jaringan Sel Janin Hasil Aborsi Secara Moral Dapat Diterima
“Secara intelektual, argumen ini bahkan tidak mencapai tingkat SMA. Argumen macam ini, logikanya, Anda bisa langsung melihatnya. Pada masa sekarang ini, Anda tidak bisa meyakinkan orang dengan argumen semacam itu,” ujar Bonny seperti dikutip dari Associated Press.
Catatan Kongregasi membedakan antara pemberkatan persatuan sesama jenis, dan penyambutan serta pemberkatan gereja terhadap kaum gay yang didukungnya. Catatan itu berpendapat, persatuan semacam itu bukan merupakan rencana Tuhan, dan pengakuan sakramental apapun terhadap mereka dapat disalahartikan sebagai pernikahan.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV