Takut Dirudal Milisi Houthi, PM Israel Hindari Wilayah Udara Arab Saudi
Kompas dunia | 15 Maret 2021, 08:07 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia dilarang terbang ke Uni Emirat Arab (UEA) melalui wilayah udara Arab Saudi pekan lalu, karena adanya ancaman tembakan rudal dari milisi Houthi di Yaman.
Netanyahu telah membatalkan kunjungan ke UEA minggu lalu, karena pertengkaran dengan tetangganya Yordania. Seperti dikutip dari the Associated Press, Yordania untuk sementara waktu menutup wilayah udaranya untuk penerbangan Perdana Menteri Israel.
Tapi alih-alih melewati wilayah udara Yordania dan mengambil rute yang lebih selatan melintasi langit Saudi, Netanyahu mengatakan bahwa ada ancaman serangan rudal dari milisi Houthi di Yaman, jika ia melewati wilayah udara Arab Saudi.
Baca Juga: Negara Mayoritas Muslim Kosovo, Membuka Kedutaan Besar di Israel yang Berkedudukan di Yerusalem
Netanyahu tidak merinci lebih lanjut mengenai hal ini, namun dia juga tidak mengatakan bahwa pesawatnya menjadi sasaran tembak milisi Houthi yang didukung Iran.
Pemberontak Houthi di Yaman, mengendalikan ibu kota dan sebagian besar wilayah utara negara itu. Mereka telah meningkatkan serangan lintas batas terhadap infrastruktur penting Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir. Mereka juga telah menabrakkan drone dan rudal bermuatan bom ke baterai rudal Patriot kerajaan Arab Saudi.
Minggu lalu, rudal dan drone juga menghantam salah satu pelabuhan pengiriman minyak terbesar di dunia dan menghentikan lalu lintas udara menuju bandara internasional di Jeddah. Meski serangan yang diklaim Houthi terhadap Arab Saudi jarang menyebabkan kerusakan besar, namun serangan semacam itu telah mengguncang ekonomi dunia dan meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak global.
Baca Juga: Kunjungan PM Israel ke Uni Emirat Arab Dibatalkan Karena Konflik dengan Yordania
Netanyahu dijadwalkan untuk melakukan kunjungan resmi pertamanya ke UEA pada minggu lalu. Dia berharap dapat memanfaatkan audiensi dengan putra mahkota UEA untuk meningkatkan kampanye pemilihannya kembali menjelang pemilihan parlemen Israel pada 23 Maret.
Namun akhirnya kunjungan ini batal di detik-detik terakhir. Kantor Perdana Menteri mengatakan mengalami kesulitan dalam mengoordinasikan penerbangan di atas wilayah udara Yordania. Yordania berang terhadap Israel, setelah putra mahkota Yordania batal mengunjungi Masjidil Aqsa karena ketidaksepakatan mengenai pengaturan keamanan dengan Israel.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV