Ruang ICU Terisi Penuh, Paris Hadapi Aturan Lockdown Baru
Kompas dunia | 15 Maret 2021, 05:09 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Wilayah Paris, ibukota Prancis, akan menuju lockdown baru karena penuhnya ruang ICU yang mereka miliki. Selain itu, pasokan vaksin yang terbatas turut menghambat proses vaksinasi di negara tersebut.
Karena ruang ICU yang penuh, pasien harus dikirimkan dari Paris ke kota-kota lain yang masih memiliki ruang kosong, dengan menggunakan pesawat medis khusus.
"Jika kami harus melakukan lockdown, kami akan melakukannya," kata Kepala Badan Kesehatan Nasional, Jerome Salomon, di televisi BFM, Minggu (14/3/2021). “Situasinya kompleks, tegang dan memburuk di wilayah Paris,” tambahnya seperti dikutip dari the Associated Press.
Baca Juga: Ikuti Prancis dan Jerman, Italia Setujui Penggunaan Vaksin AstraZeneca Untuk Lansia diatas 65 tahun
Salomon mengakui, pemberlakuan jam malam secara nasional yang dimulai pada pukul 6 sore, tidak cukup untuk menekan lonjakan kasus virus corona di beberapa wilayah. Daerah-daerah tempat penyebaran virus corona varian Inggris masih mengalami lonjakan pasien.
Pemerintah Prancis telah memberlakukan jam malam selama berbulan-bulan. Mereka juga menutup restoran dalam jangka panjang dan juga beberapa bisnis lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencoba menghindari lockdown baru yang berbiaya tinggi. Namun wabah yang masih terus melonjak, menimbulkan pertanyaan tentang strategi pemerintah memerangi virus corona.
Baca Juga: Prancis Laporkan Lebih Dari 23.000 Kasus Baru Covid-19 Dalam Satu Hari
Salomon mengatakan, saat ini ada sekitar 6.300 orang di Prancis yang harus dirawat di ruang ICU, baik karena Covid-19 maupun penyakit lainnya. Jumlah ini lebih banyak daripada kapasitas ruang ICU yang mereka miliki.
Hingga kini, Prancis telah melaporkan 90.315 kematian terkait virus corona. Jumlah ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV