Prancis Laporkan Lebih Dari 23.000 Kasus Baru Covid-19 Dalam Satu Hari
Kompas dunia | 10 Maret 2021, 23:43 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Prancis pada Selasa (09/03/2021) melaporkan 23.302 infeksi Covid-19 selama 24 jam terakhir, sedangkan jumlah pasien yang dirawat inap terus meningkat, sehingga memperbesar tekanan di rumah sakit.
Sejak wabah merebak, 3.932.862 orang di Prancis positif tertular Covid-19, keenam di dunia setelah Amerika Serikat, India, Brasil, Rusia, dan Inggris, menurut data yang diunggah di situs web informasi epidemi pemerintah Prancis.
Jumlah orang yang dirawat inap akibat infeksi virus ini bertambah enam orang dalam 24 jam terakhir, sehingga menambah total pasien yang sedang dirawat di rumah sakit menjadi 25.201 orang, dengan 3.918 di antaranya dirawat di unit perawatan intensif, naik 69 orang dari Senin (08/03/2021), menandai jumlah pasien Covid-19 tertinggi di rumah sakit sejak 26 November.
Sementara menurut catatan Universitas Johns Hopkins, 274.331 orang di Prancis sembuh sementara 89.455 orang meninggal per hari Rabu, (10/03/2021)
Baca Juga: Ikuti Prancis dan Jerman, Italia Setujui Penggunaan Vaksin AstraZeneca Untuk Lansia diatas 65 tahun
Dalam sehari, penyakit pernapasan ini merenggut 368 nyawa, mendongkrak total kematian ke angka 89.455 orang, menurut data harian hasil pantauan Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat.
Sejauh ini, sebanyak 3.996.329 orang di Prancis telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin Covid-19.
Peluncuran vaksinasi pertama-tama difokuskan pada kaum lanjut usia, warga yang sangat rentan, serta tenaga kesehatan garis depan dan pekerja di panti jompo.
Pada saat dunia sedang berjuang meredam pandemi, vaksinasi dilaksanakan di semakin banyak negara menggunakan vaksin virus corona yang telah disetujui masing-masing negara.
Sementara itu, 261 kandidat vaksin, dengan 79 di antaranya dalam tahap uji klinis, masih dikembangkan di seluruh dunia termasuk di Jerman, China, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, menurut informasi terbaru yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada 5 Maret.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV