> >

Dari Pengakuan Meghan Markle Bisa Ditelusuri: Bukan Sekali Ini Saja Royal Family Bersikap Rasis

Kompas dunia | 9 Maret 2021, 11:10 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle saat diwawancara oleh Oprah Winfrey. (Sumber: Joe Pugliese/Harpo Productions via AP, File)

Ia meminta maaf empat tahun kemudian dan mengatakan bahwa dirinya menyesal karena menggunakan penghinaan rasial untuk menyapa temannya dalam video pelatihan militer.

Kemudian pada 2017, Putri Michael dari Kent juga membuat gaduh lantaran mengenakan bros rasis saat makan siang bersama Meghan Markle.

Kontroversi Kerajaan soal rasialisme yang paling terkenal adalah perdagangan budak yang tak pernah diakui oleh Sang Ratu.

Ratu Elizabeth I bahkan menyumbangkan kapal untuk Hawkins, orang Inggris pertama yang diketahui memasukkan orang Afrika yang diperbudak sebagai kargo.

Baca Juga: Sebut Keluarga Kerajaan Rusak Kesehatan Mentalnya, Meghan Markle: Saya Tidak Ingin Hidup Lagi

Permasalahan ini kemudian diakui oleh Pangeran Charles. Namun, komentator kerajaan, Kristen Meinzer mengatakan bahwa kerajaan terlibat dalam perdagangan budah, sehingga Raja lah yang harus meminta maaf.

“Gereja Inggris, dimana Ratu menjadi kepalanya, secara aktif melakukan perbudakan dan mengambil keuntungan darinya. Tidak cukup bagi putra raja untuk meminta maaf. Raja harus,” katanya dengan tegas.

Sementara itu, aktivis hak asasi manusia dan jurnalis, Peter Tatchell, mengatakan bahwa Ratu menjunjukan keengganan untuk menghadapi ketidakadilan masa lalu.

“Sudah sangat terlambat bahwa Ratu harus meminta maaf atas peran kerajaan dalam perdagangan budak,” kata Tatchell.

Baca Juga: Khawatir Melihat Meghan Markle Tertekan Seperti Putri Diana, Pangeran Harry: Sejarah Terulang Lagi

Lebih lanjut lagi, Tatchell menilai bahwa monarki merupakan contoh rasisme institusional karena tak pernah ada kepada negara yang non-kulit putih.

“Sistem pewarisan kepala negara di Inggris adalah rasis secara default,” lugasnya.

Gelar kepala negara di Kerajaan Inggris diberikan secara turun-temurun di setiap generasi, dimana semua keluarga kerajaan berkulit putih.

“Karena itu, orang non-kulit putih dilarang memegang gelar kepala negara, setidaknya di masa mendatang. Ini adalah rasisme institusional,” tambah Tatchell.

Baca Juga: Meghan Markle Sebut Kerajaan Inggris Biarkan Kebohongan Tentangnya, Oprah Winfrey: Mengejutkan!

Sementara itu, Meghan Markle merupakan anggota keluarga kerajaan pertama yang merupakan ras campuran. Untuk diketahui, Meghan Markle terlahir dari ayah berkulit putih dan ibunya berkulit hitam.

Namun, beberapa sejarawan percaya bahwa istri Raja George II, Ratu Charlotte, merupakan keturunan ras campuran.

Penulis : Fiqih-Rahmawati

Sumber : Kompas TV


TERBARU