> >

600 Polisi Myanmar Membelot dan Bergabung Rakyat Melawan Junta Militer

Kompas dunia | 6 Maret 2021, 20:31 WIB
Aparat kepolisian Myanmar berbaris sambil menenteng senjata menuju massa demo Myanmar. (Sumber: AP Photo)

YANGON, KOMPAS.TV – Lebih dari 600 personil polisi membelot dan bergabung gerakan pembangkangan sipil melawan rezim militer Myanmar. Sejak militer meningkatkan kekerasan untuk membungkam aksi demonstrasi rakyat Myanmar akhir Februari lalu, jumlah personil polisi yang mengundurkan diri terus bertambah secara signifikan.

Dilansir dari The Irrawaddy, para personil polisi yang berasal dari aneka divisi seperti Divisi Investigasi Kriminal, Cabang Khusus, Polisi Keamanan Turis hingga Polisi Keamanan, ramai-ramai meninggalkan pos mereka dan bergabung dengan rakyat Myanmar dalam aksi melawan junta militer.

Pada Kamis lalu (4/3), lebih dari 500 polisi bergabung dalam gerakan pembangkangan sipil ini dan 100 lainnya menyusul pada hari Jumat (5/3).

Baca Juga: Ngeri! Divisi Militer Myanmar Yang Diterjunkan Untuk Bungkam Aksi Demonstrasi Ini Terkenal Kejam

Menurut seorang polisi di Naypyidaw, bergabungnya Kepala Polisi Cabang Khusus Tin Min Tun dalam gerakan pembangkangan sipil telah berdampak besar bagi lingkungan kepolisian.

Pekan ini, sang kepala polisi mendeklarasikan dalam laman Facebooknya, “Saya tak mau lagi mengabdi di bawah rezim militer. Saya telah bergabung bersama para pegawai negeri dalam gerakan pembangkangan sipil.”

Tin Min Tun juga mengungkapkan apresiasinya terhadap para pengunjuk rasa muda yang memimpin gerakan tersebut melawan rezim militer.

Baca Juga: Viral Suster Berlutut di Depan Polisi Myanmar, Disebut Simbol Pemimpin Gereja untuk Bela Demonstran

Seorang sumber polisi senior yang menolak disebutkan namanya mengungkap, sejauh ini, belum ada perintah untuk mengambil tindakan terhadap para polisi yang membelot dan bergabung dalam gerakan pembangkangan sipil tersebut. “Para komandan hanya meminta untuk membawa mereka kembali, membujuk mereka agar kembali melaksanakan tugas-tugas mereka dan menyelesaikan masalah-masalah mereka.”

Namun, tak seorang pun polisi yang telah bergabung dalam gerakan itu yang kembali ke pos mereka. Sejumlah sumber kepolisian juga menyebut, tak ada polisi yang ditangkap atas aksi pembelotan itu.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU